IMR – Malang Raya Waspada Cuaca Ekstrem Hingga 28 Februari

MALANG RAYA19 Dilihat

IMR – Masyarakat Jawa Timur, tak Terkecuali Malang Raya dan sekitarnya harus mewaspadai cuaca ekstrem. Bahkan potensi cuaca ekstrem ini berlangsung hingga 28 Februari 2025 mendatang dan bisa memicu bencana hidrometeorologi.

Masih aktifnya Monsun Asia, serta adanya fenomena gelombang atmosfer secara spasial yakni Kelvin, serta didukung kondisi atmosfer yang labil sehingga mendukung proses konvektif pada skala lokal di Jawa Timur.

Kondisi ini mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jawa Timur pada periode 17-28 Februari 2025. 

Melalui rilis pers BMKG yang di rangkum Redaksi Malang Post, Jumat (21/2/2025) Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Taufiq Hermawan mengatakan.

Cuaca ekstrem bisa mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi. Di antaranya hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es.

Mayoritas kabupaten/kota di Jatim bisa terdampak cuaca ekstrem. Di antaranya Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Madiun, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, Kabupaten dan Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Nganjuk, serta Kabupaten dan Kota Pasuruan.

Selanjutnya, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten dan Kota Probolinggo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Jombang, Kabupaten dan Kota Kediri, serta Kabupaten dan Kota Mojokerto. Lalu Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten dan Kota Blitar, Kabupaten Magetan, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Tuban, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, serta Kabupaten Lumajang.

Bahkan lanjutnya, cuaca ekstrem yang terjadi di kabupaten/kota di Jawa Timur hingga ahir Febuari nanti, dan tentunya ini harus diantisipasi, khususnya bisa menimbulkan bencana hidrometeorologi.

Taufiq menambahkan, apalagi sampai saat ini wilayah Jawa Timur berada pada musim hujan dan beberapa wilayah berada pada puncak musim hujan.

Selain itu, peningkatan kecepatan angin masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Timur akibat adanya pola siklonik di wilayah Sulawesi hingga 25 Februari mendatang.

Kondisi angin saat ini di wilayah Jawa Timur bertiup dari arah Barat daya hingga Barat laut dengan kecepatan hingga mencapai 30 knot (54 km/jam).

“Peningkatan kecepatan angin juga berdampak terhadap peningkatan ketinggian gelombang di perairan Jawa Timur,” ungkap Taufiq.

BMKG Juanda pun mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.

Berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang. Wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem.

“Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang”, tandasnya. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *