IMR – Mulai Dilirik, Tingkat Kunjungan ke Desa Wisata Meninkat

MALANG RAYA18 Dilihat

IMR – Kunjungan wisata ke desa-desa wisata di Kota Batu, selama tahun 2024 lalu mengalami peningkatan, utamanya saat masa libur Tahun Baru 2025. Ini menandakan, desa-desa wisata di Kota Batu mulai dilirik wisatawan.

Meningkatnya jumlah kunjungan wisata itu, menjadi pertanda baik bagi roda perekonomian Kota Batu. Sekaligus dapat mendongkrak Pendapatan Asli Desa (PADes).

Hal ini diungkapkan Ketua Forum Desa Wisata (Fordewi) Muhammad Dadi. Meningkatnya jumlah kunjungan wisata bahkan terjadi sejak hari-hari biasa, bukan hanya saat weekend atau libur panjang saja. Wisatawan yang berkunjung kebanyakan juga datang dari luar kota.

“Alhamdulillah rata-rata kunjungan ke desa wisa Kota Batu meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan di libur Nataru kemarin, peningkatan mencapai sekitar 40 sampai 50 persen,” tutur Dadi, Jumat (17/1/2025).

Dia mengungkapkan, peningkatan itu lebih tinggi hingga hampir dua kali lipat dibanding hari biasa. Hanya saja, hal itu berkurang mengingat faktor cuaca sehingga wisatawan mengurungkan diri keluar.

Desa wisata di Kota Batu sendiri menawarkan banyak potensi, khususnya wisata alam dengan berbagai infrastruktur penunjang yang lengkap. Namun imbauan dari BMKG terkait cuaca menjadi faktor tersendiri yang tak bisa diintervensi.

38b6e012 fe9c 432a 8bd5 ef4a5de8ffe7
IMR - Mulai Dilirik, Tingkat Kunjungan ke Desa Wisata Meninkat 2

NAIK ATV: Wisatawan menaiki ATV berkeliling Desa Wisata yang ada di Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)

Ada sejumlah desa wisata favorit di Kota Batu yang dikunjungi seperti Desa Wisata Tulungrejo, Punten, Bulukerto, Sidomulyo, Sumberbrantas yang rata-rata memiliki potensi wisata alam, UMKM kreatif dan lainnya.

Lebih lanjut, Dadi juga menyampaikan, tren angka kunjungan wisata ke desa wisata Kota Batu rata-rata datang dari kalangan keluarga. Berbeda dengan musim libur panjang atau di akhir pekan yang datang dari kalangan pekerja, rombongan dari lembaga pendidikan dan organisasi.

Dadi menerangkan, jika ingin terus meningkat, ke depan harus ada perbaikan desa wisata, mulai secara lembaga, SDM pengelola, hingga aspek promosi.

“Ada sejumlah aspek yang perlu dibenahi dan ditingkatkan ke depannya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu, Arief As-Siddiq membenarkan meningkatnya jumlah kunjungan itu. Bahkan dia mengklaim kunjungan ke desa wisata selama Nataru kemarin peningkatannya mencapai 60-70 persen.

“Sejumlah obyek wisata yang dikelola desa sudah tercatat menyumbangkan pendapatan desa secara tidak langsung. Seperti Desa Wisata Tulungrejo, Desa Wisata Oro-oro ombo, Desa Wisata Sidomulyo, Desa Wisata Pandanrejo dan Desa Wisata Bumiaji,” tuturnya.

Potensi desa lain, kata Arief banyak datang dari inovasi wisata kuliner dan UMKM, selain juga wisata alam dan edukasi. Ke depan, dia meminta agar pengelolaan desa wisata bisa menjadi pemicu peningkatan perekonomian masyarakat.

“Kami melihat, yang perlu ditingkatkan adanya paket-paket wisata yang bisa memberikan penawaran sekaligus. Sehingga yang datang tidak bingung harus kemana saja. Selain itu tentunya promosi yang digalakkan. Kami dari dinas juga akan membantu,” tutupnya.(Ananto Wibowo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *