IMR – Pasangan Calon Walikota (Cawali) Malang, H.M. Anton-H dan Cawawali Dimyati Ayatullah (ABADI), telah membuktikan diri sebagai sosok pemimpin yang amanah dan memiliki kepedulian tinggi terhadap wong cilik (orang kecil).
Karena itu, Abah Anton mendapat dukungan penuh dari Muslimat NU Kota Malang. Siti Maysaroh, Ketua Muslimat NU Bareng Raya, Kecamatan Klojen, menyampaikan dukungannya kepada ABADI karena kedua tokoh ini adalah sosok yang dikenal amanah dan peduli terhadap masyarakat kecil.
“Semua masyarakat sudah tahu jika saat memimpin Abah kerap melakukan blusukan untuk mengetahui secara langsung persoalan yang ada di masyarakat kecil,” kata Masyaroh.
Ia mengakui bahwa dirinya sering mengikuti pengajian di rumah Abah Anton setiap Kamis malam. Namun seiring bertambahnya usia, ia kini lebih sering mengikuti pengajian di kampungnya sendiri.
“Abah Anton itu orangnya amanah. Saya melihat sendiri bagaimana kepeduliannya terhadap wong cilik tanpa pamrih. Bukan hanya kata orang, tapi saya menyaksikan betapa perhatiannya beliau pada orang kecil,” ujarnya.
Makanya, kata dia Bu Nyai Mutamimah Hasyim Muzadi, menginstruksiian seluruh keluarga besar ranting Muslimat NU Kota Malang, turut memberikan dorongan kepada jamaah Muslimat NU untuk mendukung Abah Anton dalam pemilihan wali kota mendatang.
Ia menegaskan bahwa Abah Anton sudah terbukti memperhatikan masyarakat kecil dan tidak hanya sekedar berjanji.
“Dari pada kecewa, pilih Abah Anton saja. Sudah terbukti, yang lain baru janji,” kata dia.
Sementara itu, Abah Anton, di hadapan jamaah Muslimat, mengajak seluruh masyarakat, khususnya warga NU, untuk menyambut pesta demokrasi dengan gembira dan bijaksana.
Menurutnya, pemimpin yang dipilih harus amanah dan terbukti memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.
“Mari kita sambut pesta demokrasi dengan gembira. Jangan salah pilih. Jika salah pilih maka lima tahun akan menderita,”ujar Abah Anton.
Pasangan Cawali Abah Anton dan Cawawali Abah Dimyati menyapa Muslimat NU di Bareng. (foto: Istimewa)
Calon kepala daerah (Cakada) selalu diawasi masyarakat. Makanya Abah Anton, mengajak Muslimat NU berjuang bersama untuk Kota Malang agar mendapat pemimpin yang tepat.
“Setelah dari sini dan pulang ke rumah ajak semua saudara teman tetangga untuk memilih ABADI. Demikian pula saat belanja di pasar, jangan lupa ajak seluruh orang yang ditemui untuk mencoblos nomor tiga, memilih Abah Anton,” kata Abah Anton.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan kepedulian Abah Anton terhadap wong cilik. Termasuk kesejahteraan penjaga makam, linmas, marbot, dan modin.
Pasangan Abah Anton dan Dimyati Ayatullah, yang dikenal sebagai tokoh yang sudah selesai secara ekonomi, terus berupaya menegaskan komitmen mereka untuk memajukan Kota Malang.
Sementara itu Dimyati Ayatullah , turut menyampaikan harapannya untuk memperbaiki ekonomi masyarakat Kota Malang. Menurutnya ada beberapa masalah yang harus di benahi, persoalan ekonomi warung-warung lokal dan mengatasi kemacetan jalan di Kota Malang.
“Kami ingin warung-warung lebih bagus dan nyaman, jalan tidak macet. Yang tahu Kota Malang ya warganya sendiri,” kata Abah Dim.
Dengan latar belakang sebagai asli Mergosono, Kota Malang, Abah Dimyati merasa terpanggil untuk bersama-sama membangun Kota Malang setelah diajak oleh Abah Anton.
“Berkahe kiai Gading, saya asli Mergosono, istri Malang. Saya sudah bekerja di Jakarta, namun diajak Abah Anton untuk menata Kota Malang, dan saya pamit kepada orang tua serta direstui,” tuturnya.
Pasangan ini berjanji untuk membawa perubahan signifikan bagi Kota Malang dan menjadikannya sebagai kota yang nyaman dan bersalawat, dengan pengajian rutin di Balaikota dan di rumah dinas setelah menjabat nanti.(Eka Nurcahyo)