IMR – Polres Malang menggelar Operasi Pekat Semeru 2025 guna memastikan ketertiban dan keamanan masyarakat menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri.
Operasi ini berlangsung selama 12 hari, mulai 26 Februari hingga 9 Maret 2025, dengan sasaran utama pemberantasan penyakit masyarakat seperti peredaran minuman keras ilegal, perjudian, dan premanisme.
Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo P.S., menegaskan bahwa operasi ini merupakan langkah konkret kepolisian dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman.
“Operasi ini dilaksanakan dalam rangka menjelang Hari Raya Idul Fitri. Harapan nanti ada target-target indikator yang harus dicapai dan apa yang harus dilaksanakan, termasuk kegiatan keamanan, ketertiban, serta tindak pidana yang terjadi di masyarakat,” kata AKBP Danang, Kamis (27/2) siang.
Dalam operasi ini, Polres Malang menargetkan berbagai aktivitas ilegal yang sering menjadi sumber keresahan masyarakat. Sasaran utama meliputi pemberantasan peredaran minuman keras ilegal yang kerap menjadi pemicu tindak kriminal, perjudian baik konvensional maupun daring serta premanisme.
Selain itu, operasi ini juga menyasar prostitusi konvensional dan daring, serta peredaran konten pornografi yang dapat berdampak negatif pada lingkungan sosial. Polres Malang juga akan menindak penyalahgunaan bahan peledak seperti petasan atau mercon yang membahayakan keselamatan warga.
AKBP Danang menegaskan bahwa selain tindakan penegakan hukum, operasi ini juga menitikberatkan pada upaya pencegahan agar potensi gangguan keamanan dapat diminimalisir.
“Ini sudah kegiatan yang dilaksanakan rutin setiap tahunnya, namun untuk kegiatan penekanan pasti ada setiap tahun yang ditegakkan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kapolres Malang berharap operasi ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi masyarakat, khususnya selama bulan Ramadan. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan.
Dalam Operasi Pekat Semeru 2025, Polres Malang menegaskan komitmennya untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan tertib bagi masyarakat, serta mempersempit ruang gerak bagi pelaku kejahatan di wilayah Kabupaten Malang.
“Ada target yang harus diungkap, tidak hanya pengungkapan namun juga kegiatan pencegahan, sehingga diharapkan pelaksanaan operasi berjalan aman, tertib, dan lancar,” jelasnya. (Santoso FN)
