IMR – Sejumlah 87 anak di Kabupaten Malang, kemarin bisa tersenyum bahagia. Karena secara hukum, anak-anak tersebut diakui kelahirannya di Indonesia.
Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayjen TNI Susilo, yang langsung menyerahkan akte kelahiran tersebut, kepada perwakilan anak-anak penerima.
Hasil kolaborasi dengan Forkopimda Kabupaten Malang itu, diserahkan di Candi Stupa Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jumat (21/2/2025) pagi.
Tidak hanya menguruskan 87 akte kelahiran, acara yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-64 Kostrad ini, juga dibungkus dalam bentuk bakti sosial lainnya.
Seperti pembersihan sumber mata air bersih yang dilaksanakan di sumber mata air Candi Suberawan. Pengobatan gratis untuk 500 warga di wilayah Singosari. Mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), dengan menyediakan 1.500 porsi makan gratis. Serta bantuan paket sembako kepada warga setempat.
“Ada terobosan dari kami, dimana adik-adik kita yang sudah berusia 12 tahun, tapi tidak punya akte kelahiran.”
“Karenanya, dengan kolaborasi bersama Forkopimda, kami uruskan akte kelahiran yang sangat penting bagi adik-adik kita,” jelas Panglima, Jumat (21/2/2025).
Dalam bakti sosial tersebut, Mayjen Susilo juga berharap tidak sekadar kegiatan seremonial semata. Tetapi diharapkan kehadiran TNI di tengah-tengah masyarakat, bisa ikut mengatasi kesulitan rakyat di sekitar.
REBOISASI: Pangdivif 2 Kostrad, menanam pohon Kelor di area hutan di kawasan Candi Sumberawan di Singosari. Dalam rangka memperingati HUT ke-64 Kostrad. (Foto: Ra Indrata/Malang Post)
Pihaknya mencontohkan, karena markas Divif 2 Kostrad ada di Singosari, maka aktivitas bakti sosial dimulai dari kawasan tersebut. Tetapi nantinya akan terus berkembang ke wilayah yang lainnya.
“Tadi tokoh agama dan masyarakat berharap, agar bakti sosial ini digelar setiap tahun.”
“Saya sampaikan, ini adalah tugas kita. Jadi tidak hanya setiap tahun. Sewaktu-waktu kita dibutuhkan, kami selalu siap. Karena TNI berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat,” sebutnya.
Panglima juga menyebut, pemilihan lokasi bakti sosial di Sumberawan, karena daerah tersebut adalah daerah bersejarah bagi Divif 2 Kostrad khususnya. Serta bagi masyarakat yang ada di Singosari dan sekitarnya.
“Sumber mata air Candi Sumberawan ini, telah banyak memberikan manfaat kehidupan. Mengaliri sebagian besar wilayah Singosari, sebagai sumber mata air bersih dan melimpah sehingga dimanfaatkan masyarakat Singosari, khususnya warga Divif 2 Kostrad,” sebut Mayjen Susilo.
Dengan berbagai sejarah dan manfaat yang begitu besar bagi kehidupan masyarakat Singosari, sebutnya, Divif 2 Kostrad bersama masyarakat setempat, bahu-membahu dalam menjaga kelestarian sejarah peninggalan nenek moyang. Agar anak cucu kelak, masih bisa menikmati manfaat air bersih yang berasal dari Candi Sumberawan tersebut.
Karena itulah, salah satu bagian dari bakti sosial tersebut, Panglima bersama tamu undangan lainnya, juga menanam pohon di area Candi Sumberawan. Agar bumi semakin hijau dan memberikan banyak manfaat kehidupan.
“Mari kita sama-sama, apa yang sering digaungkan Bapak Presiden. Kita jangan sampai diadudomba atau dipecah belah. Sudah cukup.”
“Kita di sini hadir tidak melihat etnis apapun, agama apapun. Mari kita bersama-sama menjaga kedaulatan NKRI.”
“Kegiatan ini adalah momen yang kecil dulu, yang kita tunjukkan, sebagai bagian dari upaya untuk menjaga kedaulatan NKRI. Satukan frekuensi, jaga silaturahmi dan bermanfaat untuk masyarakat Indonesia yang kita cintai,” tandas jenderal bintang dua ini.
Karenanya, dengan terselenggaranya kegiatan bakti sosial ini, diharapkan dapat menjadi kerja sama yang positif. Dalam membantu masyarakat setempat dan menjadi sumber motivasi maupun inspirasi bagi semua pihak.
“Khususnya membantu pemerintah dalam program pelayanan masyarakat, sehingga Indonesia semakin maju, makmur dan sejahtera,” demikian tegas Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad. (Ra Indrata)