IMR – Kebakaran yang melanda Pasar Baru Barat atau Pasar Comboran, yang berada di Jalan Prof M Yamin, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang pada Jumat (13/9/2024) malam, membuat pedagang merana.
Pasalnya, kerugian pedagang di Pasar tersebut diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah akibat kebakaran tersebut.
Ketua Paguyuban Pasar Baru Barat Comboran, Mochammad Samidi mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima lokasi yang terdampak paling parah atas peristiwa tersebut di area lantai dua.
“Yang paling parah itu di tengah, di lantai 2, di situ jualannya CD, kacamata, setiap pedagang diperkirakan mengalami kerugian antara Rp10 juta – 20 juta,” ucapnya, saat ditemui awak media, kemarin.
Sedangkan, lanjut Samidi, pedagang yang berada di lantai atas atau 3 itu ada sekitar 80 pedagang yang aktif. Mereka itu sebelumnya merupakan pedagang kaki lima (PKL) yang berdagang di kawasan Jagalan sekarang Jalan Halmahera, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
“Mereka (pedagang di lantai 3) jualannya rata-rata pakaian bekas, mereka masuk tahun 2005 silam, sebelumnya jualan di Jagalan, jadi PKL yang ada di Jagalan dimasukkan ke sini,” jelasnya.
Ketika ditanya tentang informasi saat peristiwa itu terjadi sempat terdengar suara ledakan, Samidi menjelaskan, bahwa ledakan itu memang bisa saja terjadi, karena di area pasar yang terbakar terdapat tiga warung yang masih aktif.
“Di lantai atas itu kan ada tiga warung, yang masih aktif dua dan satu masih libur. Kemudian di belakang atas itu ada parkiran mobil-mobil punya pedagang. Ada 10 mobil yang terbakar, 1 masih layak,” terangnya.
Untuk itu, tambah Samidi, akibat kebakaran itu, dirinya bersama para pedagang pasar Comboran mengaku kebingungan, Apakah masih dapat berjualan atau tidak, karena hampir dipastikan seluruh barang dagangan ludes dan habis terbakar.
“Saat ini kami kebingungan, nanti jualannya ke mana, relokasinya ke mana, barang dagangan juga ludes semua, diperkirakan gak ada barang yang tersisa, kios itu tinggal kerangka saja. Barang jualan sudah habis semua,” akunya.
“Kami juga menunggu kepastian dari Pemkot (Pemerintah Kota) Malang, untuk menunggu proses pembersihan dan juga proses identifikasi yang akan dilakukan oleh laboratorium forensik, kabarnya Selasa besok lab forensik mau merapat, Sampai sekarang masih steril bangunannya. Yang ada police line itu sampai yang menuju ke lantai 3, yang di bawah nggak,” imbuhnya. (*/Ra Indrata)