IMR – Punya Banyak Kendala, Pasar Induk Among Tani Bakal Ditata Ulang

MALANG RAYA34 Dilihat

IMR – Pemkot Batu berencana menata ulang Pasar Induk Among Tani Kota Batu. Sebab sejak diresmikan Tahun 2023 lalu, pasar tiga lantai ini menghadapi sejumlah kendala. Seperti kebocoran talang air, drainase kurang optimal dan paving yang perlu perbaikan.

Wali Kota Batu, Nurochman menyatakan, penataan ulang Pasar Induk Among Tani itu merupakan jawaban atas keluhan pedagang dan masyarakat. Kelurahan itu disampaikan saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kota.

“Sejak diresmikan pada akhir tahun 2023 lalu, memang Pasar Induk Among Tani butuh penataan, termasuk penataan zonasi,” kata Cak Nur sapaannya, Kamis (20/3/2025).

Selain itu, pengelolaan sampah dan kerusakan gate parkir juga menjadi sorotan. Bahkan DPRD Kota Batu telah memberikan teguran keras terkait pengelolaan sampah yang kurang efektif dan kerusakan pada gate parkir di pasar tersebut.

“Oleh sebab itu, kami menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola pasar dan sistem zonasi yang diterapkan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Cak Nur juga meminta Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kota Batu untuk melakukan kajian komprehensif, guna meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan bagi pedagang serta pengunjung.

01694dc7 d4c2 47b4 bfef 6ed65a3a791f
IMR - Punya Banyak Kendala, Pasar Induk Among Tani Bakal Ditata Ulang 2

NAMPAK MEGAH: Bagian dalam Pasar Induk Among Tani Kota Batu nampak sangat megah. Namun ternyata masih meninggalkan banyak kendala. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)

“Penataan ulang Pasar Induk Among Tani diharapkan dapat semakin nyaman sesuai dengan harapan masyarakat Kota Batu,” tegasnya

Kepala UPT Pasar Induk Among Tani Batu Gadis Dewi Primandhasari, masalah yang paling banyak keluhan saat ini adalah kebocoran talang air. Dikatakan bahwa hampir seluruh zona mengalami kebocoran saat hujan mengguyur Kota Batu.

“Untuk zona langganan bocor biasanya pada zona 2, zona 3, zona 7 dan zona 8,” sebut Gadis.

Sedangkan zona 1 dan zona 9 dinilai mengalami masalah kebocoran terparah. Pada lantaran talang air pada zona tersebut sudah rusak karena berlubang besar. Akibat daya tampung yang kurang, air kerap membanjiri kios pengunjung saat terjadi hujan berintensitas lebat.

Selain itu, masalah gorong-gorong juga jadi keluhan yang diusulkan perbaikan. Gorong-gorong di bagian depan pasa itu bermasalah karena daya tampungnya yang minim. Sedangkan produksi limbah di pasar melebihi kapasitas.

“Sudah diajukan ke Pemkot untuk melebarkan atau menambah kapasitas itu,” katanya.

Ketiga, masalah paving yang disebut sudah kurang representatif. Paving yang dipasang sebelumnya telah bergeser. Gadis menyampaikan, pasir paving diduga terkikis lantaran terbawa arus air dan menyebabkan kualitas peletakan paving itu tidak maksimal. (Ananto Wibowo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *