IMR – Rencana Penanganan Banjir Soehat Alami Beberapa Perubahan

MALANG RAYA27 Dilihat

IMR – Proyek pembangunan saluran drainase di Jalan Soekarno-Hatta (Soehat), akan dilakukan pada Mei 2025 ini.

Di kawasan tersebut, ada empat saluran irigasi yang fungsinya akan dialihkan menjadi saluran drainas.

Penjelasan itu disampaikan Sekretaris Dinas PU SDA Jatim, Fauzy Nasrudin, ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Selasa (18/3/2025).

Kata Fauzy, pihaknya sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak. Seperti PDAM, provider dan stakeholder lainnya, untuk pembangunan saluran drainase di kawasan jalan Soekarno-Hatta.

“Nantinya pekerjaan pembangunan saluran drainase dimulai Mei 2025. Saluran drainase yang dibangun mulai Jalan Candi Panggung sampai depan Polinema. Panjangnya sekitar 4 kilometer,” tambahnya.

Kepala Dinas PUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto, menambahkan, rencana penanganan banjir di kawasan Soekarno-Hatta, telah dimulai sejak tahun 2020.

“Konsep pembuatan saluran air di Soekarno-Hatta, mengalami beberapa perubahan dari usulan awal.”

“Pada tahun 2021, usulan awal menempatkan komponen saluran drainase di tengah jalan atau median jalan,” jelasnya.

Dalam perkembangannya, tambah Dandung, setelah tersusunnya master plan drainase di tahun 2022, lokasi pembangunan saluran diubah ke sisi barat.

Perubahan ini, masih jelasnya, juga mempertimbangkan kemampuan anggaran. Mengingat usulan awal membutuhkan dana hingga Rp400 miliar.

“Proyek ini tidak hanya akan menyelesaikan masalah banjir di Soekarno-Hatta, tetapi juga kawasan di sekitarnya. Seperti Kedawung, Kemirahan, Jalan Ahmad Yani dan daerah Kendalsari,” kata Dandung.

Berdasarkan analisa master plan drainase, imbuhnya, penanganan banjir di Soekarno-Hatta menjadi prioritas, karena dampaknya yang luas terhadap kawasan-kawasan di bawahnya.

Sementara itu, Ketua Departemen Teknik Pengairan Universitas Brawijaya, Runi Asmantoro, membenarkan jika pembangunan saluran drainase di Soehat, akan jadi solusi masalah banjir. Karena sistem drainase di Kota Malang, masih banyak mengandalkan saluran irigasi.

“Permasalahan muncul karena saluran yang seharusnya menuju ke timur dan bermuara di anak Sungai Brantas, kini harus berfungsi sebagai drainase.”

“Kondisi ideal seharusnya ada pembuangan ke Sungai Brantas, melalui jembatan Soehat,” tegasnya.

Karenanya, solusi yang ditawarkan adalah membuat saluran baru atau sudetan, dari daerah Mojolangu-Lowokwaru ke Ketawanggede. (Anisa Afisunani/Ra Indrata)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *