IMR – Sampai saat ini belum ada peningkatan arus lalu lintas. Baik yang mengarah masuk maupun keluar wilayah Kota Batu.
Kanit Kamsel Polres Batu, Ipda Istiqomah menjelaskan, pihaknya sudah siapkan 869 personel gabungan. Yang ditugaskan sampai masa arus balik lebaran.
“Untuk Pospam dan Posyan tersebar mulai dari Jalan Soekarno Hatta sampai Kasembon, yang beroperasi sejak Minggu (23/3/2025) sampai 8 April 2025,” katanya saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Senin (24/3/2025).
Ipda Istiqomah menambahkan, biasanya peningkatan arus didapatkan dari hasil pantau pos pam maupun posyan. Bahkan sampai dari okupansi hotel di Kota Batu.
Di setiap pos, tambahnya, ada tim yang akan membantu penguraian. Lengkap dengan unitnya yang disiagakan. Bahkan mobil derek juga disiapkan sebagai langkah mitigasi.
“Masyarakat memang harus benar-benar siap untuk kendaraanya, ketika ingin menggunakannya mudik. Apalagi jaraknya pasti jauh, perlu dipastikan dalam kondisi prima. Termasuk untuk barang bawaaan, juga pastikan tidak berlebihan,” jelasnya.
Sebagai langkah mitigasi, pihaknya juga pasang water barrier sampai perambuan yang memang diperlukan. Contohnya di Jalan Imam Bonjol, Klemuk dan Ir Soekarno.
Masyarakat diharapkan paham dan jangan melanggar, agar bisa meminimalisir kecelakaan.
Sementara itu, Sigma Safety Drive and Ride Coach, Arsyad M Mustaqim menjelaskan, sebenarnya kalau bicara soal kesiapan dalam mudik lebaran, dua hal yang menjadi basic perlu diperhatikan. Dari kesiapan pengemudi dan kendaraannya.
“Ada juga beberapa hal yang sepele tapi sangat berpengaruh, yaitu kondisi BBM dan saldo e-tol,” sebutnya.
Arsyad menambahkan, pastikan juga tahu bagaimana medan jalan yang akan ditempuh. Sekaligus terus pantau update soal kondisi cuaca. Jangan asal menerobos saja tanpa tahu lebarnya jalan seberapa sampai kondisi naik turunnya.
Sedangkan Financial Planner, Amang Rifai menjelaskan terkait Tunjangan Hari Raya (THR). Apabila sudah cair, alangkah lebih baik dipikirkan penggunaanya, jangan asal dipakai saja.
“Pastikan lebih mendahulukan kebutuhan pokok sehari-hari dan juga membayar hutang, sebelum dialokasikan untuk hal-hal lainnya,” katanya.
Begitupun kalau ada rencana ingin memanfaatkan waktu lebaran untuk berlibur, tambah Amang, pastikan apakah akan menginap, ada destinasi wisata yang harus dikunjungi dan beli oleh oleh untuk siapa saja.
“Tapi khusus oleh-oleh, sebenarnya bukan kewajiban yang harus dipenuhi dan jangan dinormalisasi, karena biasanya keuangan boncos di bagian oleh-oleh,” tegasnya. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)