IMR – Ganis Rumpoko, calon Wakil Wali Kota Malang, yang berpasangan dengan Heri Cahyono, mengajak seluruh perempuan di Kota Malang, untuk menjadi perempuan yang mandiri dan berdikasi. Serta mewujudkan Kota Malang, menjadi kota kreatif dan berdaya saing.
Ajakan itu disampaikan paslon nomor urut 2 dalam Pilkada Kota Malang, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM dan Youtube Channel City Guide FM, Rabu (23/10/2024).
Tidak hanya sekadar mengajak, tetapi pasangan Sam HC-Mbak Ganis ini, juga sudah merancang program untuk penguatan dan pemberdayaan perempuan. Agar nantinya, perempuan bisa mandiri dan berdikari dari sisi ekonomi.
“Jadi selain nantinya perempuan juga bisa mencari uang sendiri. Dengan mampu mandiri dan berdikari, perempuan juga bisa membantu menambah pemasukan untuk nafkah keluarganya,” ujar Ganis Rumpoko.
Paslon yang diusung oleh PDI Perjuangan ini, ternyata tidak hanya menyiapkan program kemandirian untuk perempuan. Tetapi juga menyiapkan program-program perlindungan kepada perempuan dan anak-anak.
TERBAIK: Ganis Rumpoko ketika menjadi narasumber dalam talkshow di program Idjen Talk, yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM dan Youtube Channel City Guide. (Foto: tangkapan layar)
Salah satunya adalah program Puskesmas Mental. Yang didasari pada kenyataan saat ini, isu kesehatan mental sedang mewabah di Indonesia. Termasuk juga di Kota Malang.
“Setelah kami teliti, isu kesehatan mental itu lebih banyak menimpa kaum perempuan. Dalam data statistik menyebutkan, di Indonesia ini ada 6 persen penduduk terkena penyakit mental. Dari 6 persen itu, 4 persennya adalah perempuan. Jadi bisa dikatakan, perempuan dua kali lipat lebih gampang terkena penyakit mental,” tandas cucu Ebes Sugiono, mantan Wali Kota Malang ini.
Kondisi itu terjadi, sebut Ganis, karena perempuan itu memiliki peran ganda. Meski pun tidak bekerja, tapi perempuan itu tetap memikirkan masalah ekonomi dan domestik. Jadi sangat besar peluang perempuan mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“Kami juga ingin menyediakan save house, untuk perempuan yang terkena kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Dimana ada beberapa kejadian di Kota Malang ini, yang tertimpa KDRT tetapi tidak tahu harus bagaimana,” tegas anggota DPRD Kota Batu ini.
Penyusunan save house itu sendiri, kata Ganis, juga diperuntukkan bagi semua kelompok. Utamanya untuk anak-anak dan perempuan.
Apalagi Ganis mengaku sering menerimam direct message di media sosialnya, dari perempuan atau bahwa wanita yang masih pacaran, untuk meminta tolong. Karena mereka mengalami KDRT, tetapi tidak tahu harus mengadu kemana.
“Saya juga mencari informasi tempat-tempat yang bisa menerima pengaduan tersebut, ternyata sangat minim sekali informasinya.”
“Sehingga hal itu menginspirasi kami, pasangan Sam HC-Mbak Ganis, untuk membuka rumah aman bagi korban-korban kekerasan. Baik itu terjadi di rumah tangga, sekolah maupun dalam hubungan yang belum resmi. Agar masyarakat yang memiliki masalah tersebut, bisa tertangani secara profesional, oleh tenaga ahlinya,” sebut Ganis.
Yang menarik lagi, dalam talkshow tersebut, juga muncul ide out of the boxes lainnya dari Ganis Rumpoko. Yakni dengan membuat new generations of PKK. Atau bisa juga new branding of PKK.
Tujuannya, agar ibu-ibu muda bisa tertarik untuk masuk PKK. Sehingga program-program pemerintah bisa tersalurkan kepada yang tepat sasaran. Seperti program stunting, penyelesaian KDRT dan sebagainya.
“Kalau sekarang, memang banyak kebijakan atau program untuk perempuan, turunnya lewat PKK. Tapi untuk perempuan di generasi saya, atau seusia saya, sudah tidak tertarik atau menganggap PKK sebagai home school.”
“Karena untuk program-program di era milenial ini, tapi masuknya lewat PKK yang banyak dihuni emak-emak atau bahkan nenek-nenek yang usianya sudah tua. Jelas tidak akan mengena,” tandas wanita kelahiran 1990 ini.
Nantinya program ini, kata Ganis, akan diawali dengan adanya komunitas-komunitas kecil. Seperti contohnya komunitas ibu-ibu muda. Atau bahkan jika memungkinkan dibuat new generations of PKK.
“Yakni PKK minelial atau PKK muda. Agar bisa dikemas bahwa PKK sekarang, juga diisi oleh anak-anak muda, ibu-ibu muda yang peduli terhadap lingkungan dan generasinya,” tegas putri kedua pasangan para mantan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko dan Dewanti Rumpoko ini. (Ra Indrata)