IMR – Ramadan sebentar lagi. Selama Bulan Suci tersebut, para pelajar tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hanya saja, pembelajaran lebih difokuskan pada kegiatan keagamaan yang diharapkan dapat meningkatkan ketakwaan dan terhindar dari perilaku negatif.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Batu, M Chori. Penyesuaian sistem pembelajaran tersebut merupakan tindaklanjut edaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dasmen).
“Selama bulan suci, pembelajaran di sekolah akan lebih berorientasi pada nilai-nilai keagamaan. Mesk begitu materi akademik tetap diajarkan,” tutur M Chori, Senin (17/2/2025).
Menurutnya, kegiatan belajar mengajar selama Ramadan menjadi momentum tepat bagi siswa mendalami ilmu agama Islam. Orientasi itu bertujuan untuk memperkuat karakter religius peserta didik serta meningkatkan pemahaman mereka terhadap nilai-nilai spiritual.
“Selama Ramadan, pembelajaran akademik tetap berlangsung, tetapi porsinya akan lebih banyak diisi dengan kegiatan keagamaan,” imbuh Chori.
KUNJUNGI PESERTA DIDIK: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai bersama Kepala Dindik Kota Batu, M. Chori saat mengunjungi kegiatan belajar mengajar di salah satu sekolah di Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Dia menambahkan, bahwa kebijakan ini sejalan dengan program pendidikan karakter yang dicanangkan pemerintah. Berbagai kegiatan seperti tadarus Al-Qur’an, kajian keislaman, serta tausiyah akan menjadi bagian dari kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Selain itu, Dindik Kota Batu juga mengimbau sekolah untuk lebih fleksibel dalam mengatur jadwal agar siswa tetap bisa menjalankan ibadah dengan nyaman.
“Kami ingin memastikan bahwa siswa tidak hanya mendapatkan ilmu akademik, tetapi juga memiliki pemahaman agama yang lebih baik. Selain itu, kami mendorong sekolah untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna selama Ramadan,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan, bahwa sekolah tetap wajib mengikuti kurikulum yang telah ditetapkan, namun diberikan keleluasaan dalam pengelolaan waktu dan metode pembelajaran selama bulan Ramadan. Dindik Kota Batu juga akan melakukan monitoring untuk memastikan kebijakan ini berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
“Sementara itu, untuk peserta didik non-muslim pun akan tetap mendapatkan penguatan keagamaan sesuai dengan agama masing-masing,” tuturnya.
Menurut dia, melalui cara ini dapat meningkatkan kedisiplinan, pemahaman nilai nilai agama hingga norma kesusilaan di setiap sekolah. Dengan begitu, kegiatan belajar selama Ramadan tetap efektif dan optimal. (Ananto Wibowo)