IMR – Memasuki puncak musim penghujan, Kota Batu yang berada di kawasan penggunaan terus dihantui bencana alam berupa tanah longsor. Bencana alam tersebut banyak terjadi di kawasan Kecamatan Bumiaji.
Dua titik lokasi tanah longsor dikunjungi langsung oleh Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, Senin (20/1/2025). Titik pertama yang dikunjungi berada di RW 9 RT 3 Dusun Kapru, Desa Gunusari, Kecamatan Bumiaji.
Di titik pertama ini plengsengan rumah Ibu Sumarni mengalami longsor dengan dimensi panjang 10 meter, tinggi 6 meter dan lebar 2 meter. Sedangkan lokasi kedua berada di RT 03 RW 08 Dusun Jantur, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji.
Di titik ke dua ini mengakibatkan, rumah Muhammad Mahdad di bagian tembok dapur jebol dan kamar mandi retak. Di titik kedua, peristiwa tanah longsor telah terjadi beberapa waktu lalu. Saat ini sedang menunggu kesepakatan antara kedua pemilik lahan yang terdampak untuk dilakukan perbaikan.
“BPBD Kota Batu telah memberikan bantuan terpal untuk mencegah longsor susulan. Upaya pemulihan terus berjalan untuk memastikan keselamatan warga yang terdampak secara langsung. Kami terus menghimbau agar warga tetap waspada di tengah musim hujan yang ekstrem,” tutur Pj Aries.
TANAH LONGSOR: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat meninjau penanganan bencana alam tanah longsor yang terjadi di sejumlah titik Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Dalam penanganan bencana ini, dia juga mengingatkan akan pentingnya kolaborasi dan koordinasi antara Pemkot Batu dengan perangkat desa dan warga. Hal tersebut guna memastikan langkah yang akan diambil dengan tepat dan sesuai dengan yang diharapkan.
“Kami memastikan langkah tanggap darurat seperti koordinasi dengan perangkat desa dan warga sekitar, serta distribusi bantuan logistik dan terpal untuk penanganan darurat. Kami ingin memastikan kesiapan semua pihak dalam mengantisipasi potensi dampak yang lebih luas,” tuturnya.
Lebih lanjut, di puncak musim penghujan ini, Pj Aries juga mengimbau masyarakat Kota Batu untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan. Terutama, pengguna jalan agar terus berhati-hati terhadap potensi pohon tumbang.
Hal itu karena, hingga saat ini cuaca ekstrem berupa hujan yang disertai angin kencang masih akan melanda Kota Batu hingga beberapa waktu ke depan.
“Semoga kita semua diberikan keselamatan. Kami mengimbau kepada pengguna jalan agar terus berhati-hati dan selalu waspada terhadap tingginya curah hujan dan kencangnya angin yang ada di Kota Batu,” katanya.
Berdasarkan analisis BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, saat ini sebagian wilayah Jawa Timur telah memasuki puncak musim hujan yang diprediksi hingga bulan Februari 2025.
BMKG menghimbau kepada masyarakat agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang.
“Mari kita tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi setiap ancaman bencana yang terjadi,” tutupnya. (Ananto Wibowo)