IMR – Kawasan Malang Selatan, utamanya di pantai-pantai yang ada, tetap akan menjadi destinasi utama bagi wisatawan, saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 nanti.
Tapi selain wisata pantai, wisata lain seperti Pesarean Gunung Kawi dan Candi Singosari, juga masih menjadi pilihan juga untuk berwisata.
“Karenanya ada potensi peningkatan jumlah kunjungan saat Nataru. Karena memiliki daya tarik tersendiri. Terutama untuk wisatawan yang ingin menikmati wisata sejarah dan budaya,” ujar
Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Kab Malang, Dyah Kusuma Yanthie, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Kamis (5/12/2024).
Guna menantisipasi lonjakan wisatawan tersebut, pihaknya segera melakukan koordinasi lintas sektor. Terkait persiapan matang menyambut liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
“Untuk meningkatkan keamanan pengunjung, terutama pada akses wisata dengan risiko tinggi, kami akan menjalin kerjasama dengan pihak swasta, untuk menyediakan klinik kesehatan di akses wisata,” jelasnya.
Dyah juga mengatakan, masih banyak destinasi wisata Kabupaten Malang yang tingkat kunjungannya cukup rendah dan harus diperhatikan lebih lanjut. Hal itu disebabkan aksesibilitas yang kurang memadai.
Sementara itu, PD Jasa Yasa sendiri, pada libur Nataru mendatang, bakal menyiapkan berbagai atraksi. Salah satunya dengan menghadirkan pesta kembang api di Pantai Balekambang dan Pantai Ngliyep.
“Kalau saat ini, kami sedang melakukan pembenahan infrastruktur jalan menuju ke Pantai Ngliyep dan Balekambang.”
“Hanya saja, belum bisa selesai sebelum Nataru. Kami prediksikan baru selesai pengerjaan sebelum Idul Fitri 2025,” kata Dirut PD Jasa Yasa, R. Djoni Sudjatmoko.
Meski demikian, perbaikan fasilitas di sekitar Pantai Ngliyep dan Pantai Balekambang, tetap terus dilakukan. Termasuk memperbaiki penginapan di sekitar kawasan tersebut, agar lebih representatif dan nyaman bagi pengunjung.
Sedangkan Pengamat Ekonomi Pariwisata dan Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang, Dr. Aang Afandi menambahkan, Kabupaten Malang sangat luas, sehingga butuh kolaborasi antara pemerintah daerah, kecamatan hingga ke tingkat desa, untuk mendukung kelancaran operasional wisata.
“Dengan prediksi lonjakan wisatawan yang mencapai dua hingga tiga kali lipat selama libur Nataru tahun ini, pemerintah harus menyediakan alternatif destinasi wisata saat destinasi utama penuh pengunjung,” katanya.
Aang juga menyarankan, agar pemerintah memperhatikan potensi cuaca ekstrem, yang dapat mempengaruhi kunjungan ke destinasi wisata alam di Kabupaten Malang.
Termasuk penambahan ambulans dan personel kepolisian, juga diperlukan di titik-titik rawan untuk mencegah dan menangani kecelakaan. (Faricha Umami/Ra Indrata)