IMR – Aplikasi berbasis virtual reality (VR) bernama Virtual Hajj Journey berhasil dikembangkan oleh tim peneliti Universitas Negeri Malang (UM) untuk simulasi ibadah Haji dan Umroh.
Inovasi ini dirancang agar calon jamaah di KBIHU Al-Falah UM dapat merasakan pengalaman ibadah yang lebih nyata dan interaktif sebelum mereka berangkat.
Dalam wawancara eksklusif, salah satu anggota tim, Samudra Mutiara Hasanah, S.Pd., yang akrab disapa Mutia, menjelaskan bahwa tujuan utama pengembangan VR-Hajj adalah meningkatkan kesiapan emosional dan spiritual calon jamaah.
“Kami ingin calon jamaah bisa merasakan proses ibadah secara lebih nyata sebelum mereka benar-benar tiba di Tanah Suci,” ungkapnya kepada Tim Humas UM.
Tampilan awal aplikasi Virtual Haji Journey untuk simulasi ibadah Haji dan Umroh bagi calon jamaah di KBIHU Al-Falah UM. (Foto: Istimewa)
Aplikasi ini dirancang agar calon jamaah dapat merasakan suasana ibadah secara lebih dekat dan mendalam, sehingga mereka lebih siap dan tidak gugup saat tiba di Mekkah.
Virtual Hajj Journey memiliki fitur-fitur utama yang memudahkan jamaah memahami proses ibadah, seperti About, yang memberikan pengenalan tentang Haji dan Umroh, VR 360 yang memungkinkan pengguna merasakan simulasi perjalanan Haji secara interaktif dengan teknologi 360 derajat, serta Do and Don’t, panduan aturan ibadah.
“Dengan teknologi VR ini, calon jamaah tidak hanya sekadar mendengar penjelasan, tapi dapat mengalami suasana yang mirip dengan ibadah di tempat suci,” jelas Mutia.
Selain mendukung visualisasi nyata, teknologi ini juga menjawab kebutuhan efisiensi pembelajaran ibadah Haji.
Mutia menambahkan, “VR-Hajj memungkinkan pembimbing mengarahkan banyak calon jamaah dalam simulasi realistis, jauh lebih praktis dibanding metode ceramah atau buku panduan.”
Teknologi ini menghemat waktu dan sumber daya serta mengurangi kebutuhan perlengkapan fisik yang sering kali mahal.
Mutia menyebut bahwa pengembangan VR-Hajj menghadapi beberapa tantangan, terutama dalam waktu dan energi.
“Kolaborasi dengan KBIHU Al-Falah UM sangat penting agar proses pengembangan berjalan lancar dan optimal,” ujarnya.
Proyek ini dipimpin oleh Mochammad Rizal Ramadhan, S.Pd.I., M.Pd., dengan anggota tim lainnya seperti Dr. Nur Faizin, Lc., MA, M.Philo, Dr. Achmad Sultoni, M.Pd.I, serta 3 mahasiswa Samudra Mutiara Hasanah, S.Pd. Tsania Khoirunnisa,S. Pd, dan Tri Anggara Medhi Sampurno.
Mereka berkomitmen membantu calon jamaah memahami proses ibadah dengan lebih baik melalui pendekatan teknologi, mendukung target Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 tentang pendidikan berkualitas.
Dengan adanya Virtual Hajj Journey, KBIHU Al-Falah UM kini berada di garis depan dalam memanfaatkan teknologi untuk edukasi Haji, menjanjikan pengalaman spiritual yang lebih intens bagi jamaah. (*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)