IMR – Kali pertama Walikota Malang dan Wakil Walikota Malang, Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin hadir bersama saat apel pagi Aparat Sipil Negara (ASN) Pemkot Malang di halaman depan Balaikota Malang, Senin (3/3/2025).
Kehadiran Walikota dan Wakil Walikota Malang disambut Sekretaris Daerah, Asisten, Staf ahli, Kepala Perangkat Daerah, Camat dan Lurah serta ratusan ASN di Pemkot Malang.
Dalam sambutannya, Wahyu menginstruksikan ASN di Pemkot Malang untuk mensosialisasikan dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang visi misi Mbois Berkelas.
Seperti diketahui, visi misi menuju Malang Mbois dan Berkelas didukung lima program unggulan. Yaitu : Seragam gratis bagi pelajar tingkat SD, SMP, SMA setiap tahun ajaran baru, Seribu beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa setiap tahun, Seribu event olahraga, seni, budaya dan ekonomi kreatif setiap tahun, Lima puluh juta rupiah dana pembangunan per RT setiap tahun, Menyelesaikan masalah dasar perkotaan, banjir, macet dan parkir.
Walikota Wahyu Hidayat untuk pertama kalinya memimpin apel pagi ASN di halaman Balaikota Malang setelah dilantik dan sertijab. (Foto: Prokopim Setda Kota Malang
Selain lima program unggulan, pasangan Walikota dan Wakil Walikota Malang juga memiliki program dasa Bhakti di antaranya Ngalam nyaman, Ngalam asyik, Ngalam seger, Ngalam rijik, Ngalam idrek, Ngalam santun, Ngalam pinter, Ngalam laris, Ngalam tahes,Ngalam ngopeni.
Untuk itulah, guna menyukseskan lima program unggulan dan sasa bhakti ini, Wahyu berharap kontribusi ASN di Pemerintah Kota Malang. Dirinya berharap, hal ini memberikan pemahaman masyarakat terkait visi misi kota malang mbois berkelas.
“Dukungan Bapak Ibu sekalian tentu sangat diperlukan, bagaimana memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang visi misi mbois berkelas ini terutama Bapak/Ibu yang ada di Kecamatan dan Kelurahan karena sangat dekat dengan masyarakat ,” jelas Wahyu.
Sejalan dengan itu, Wahyu berharap lima program unggulan dan dasa bhakti yang digagasnya bersama Wakil Walikota Malang ini bisa memberikan dampak positif dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat.
“Harapannya ini jadi solusi karena ini kami jaring dari aspirasi masyarakat. Dan ini jadi tugas dan tanggung jawab yang akan kita wujudkan dan menyelesaikan permasalahan di masyarakat lewat lima program unggulan dan dasa Bhakti ini,” tutupnya.
Terpisah anggota Komisi C DPRD, Kota Malang, Arif Wahyudi, ketika ditanya soal program Rp 50 juta dana pembangunan per RT, mengatakan hingga kini memang belum ada regulasinya. Saat ini, memang baru dua jalur pembangunan yang sudah ada regulasinya. Yaitu, Musrenbang dan pokir.
Karena itu, tidak mungkin dana Rp 50 juta itu langsung dikucurkan tunai ke tiap RT. Yang memungkinkan adalah adanya musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) RT untuk menyusun program senilai itu. Dan kemudian itu baru diusulkan ke Musrenbang Kota Malang. “Bentuknya bisa fisik dan non-fisik, seperti pelatihan UMKM,” ujarnya.(PKP-Eka Nurcahyo)