InfoMalangRaya.com – Pihak berwenang Arab Saudi menahan seorang pria Iraq diduga karena mengunggah sebuah video di media sosial yang menunjukkan dia berdoa di depan Ka’bah untuk kemenangan Palestina dan kehancuran “Israel”.
Diidentifikasi sebagai Omar Nizar, pria tersebut merupakan seorang tentara berpangkat Letnan Kolonel di Pasukan Reaksi Cepat Iraq. Nizar, dalam video tersebut, tampak sedang melakukan thawaf sembari berdoa.
“Ya Allah menangkanlah para mujahid di Palestina dan Lebanon. Ya Allah, tepatkanlah tembakan mereka dengan RahmatMu, Wahai yang Maha Pengasih,” ucap Nizar dalam video.
Namun, tak hanya mendoakan kehancuran “Israel”. Nizar juga terdengar mendoakan Hassan Nasrallah, pemimpin milisi Hizbullah yang didukung Iran.
“Ya Allah hinakanlah musuh mereka. Ya Allah hancurkan Yahudi dan orang-orang Israel. Ya Allah kasihilah ruh pahlawan, asy syahid Syekh Hassan Nasrallah. Amin ya Rabbal Alamin,” lanjut Nizar dalam video yang berlatar belakang Ka’bah.
“Kumpulkan dia bersama kakeknya, Rasulullah SAW. Berikan minum untuknya dari kakeknya, dari telaga Khaudh yang tidak akan pernah haus setelah meminumnya,” tutup Nizar.
Video tersebut, yang viral di media sosial, diyakini sebagai alasan di balik penahanan Nizar.
Menurut The New Arab, jaksa penuntut umum Arab Saudi telah menyerahkan Nizar ke Badan Keamanan Negara. Sementara, pengacara Nizar menyebut bahwa hingga kini dia belum mengetahui secara jelas nasib Nizar.
🇸🇦🇮🇶 Saudi Authorities Arrest Iraqi Lieutenant Colonel During UmrahSaudi security forces have arrested Iraqi Lieutenant Colonel Omar Nizar while he was performing Umrah. The Saudi Public Prosecution has referred him to State Security. According to reports from Iraqi netizens,… pic.twitter.com/JufCmmXi2k— DD Geopolitics (@DD_Geopolitics) October 7, 2024
Arab Saudi melarang segala hal yang berbau politik di Dua Masjid Suci, termasuk slogan, yel-yel dan simbol.
Melansir laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Arab Saudi memiliki larangan terkait tempat-tempat ibadah yang dibebaskan dari simbol politik. Semua barang, spanduk atau bendera yang menunjukkan identitas personal atau kelompok tertentu dilarang.
Larangan itu ditegaskan kembali oleh Imam Besar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Syekh Abdurrahman Al Sudais menanggapi penyetopan aksi pengibaran bendera Palestina oleh salah satu jamaah di depan Ka’bah pada Februari.
“Tidak ada simbol di Dua Masjid Suci (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi) kecuali slogan tauhid dan labbaik allahumma labaik. Anda datang untuk beribadah, bukan untuk mengangkat slogan dan jargon (tertentu),” ujar Syekh Abdurrahman Al Sudais kepada Al Ekhbariya TV.*