Gubernur DKI Jakarta Bantah Anggapan Minimnya Lowongan Kerja untuk PPSU
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyangkal anggapan bahwa banyak sarjana melamar kerja di Pasukan Oranye atau Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) karena minimnya peluang kerja di Jakarta. Menurutnya, alasan utama mengapa banyak lulusan perguruan tinggi mendaftar adalah karena syarat perekrutan yang sangat sederhana.
Pramono menjelaskan bahwa persyaratan untuk menjadi PPSU hanya membutuhkan ijazah SD. Ia menegaskan bahwa hal ini tidak membatasi latar belakang pendidikan calon pelamar, termasuk sarjana atau dokter.
“Kami tidak membedakan latar belakang pendidikan selama sesuai dengan syarat yang ditentukan. Syaratnya adalah ijazah SD, jadi siapa pun yang memenuhi kriteria tersebut bisa mendaftar,” ujar Pramono saat berbicara di Balai Kota, Jumat (11/7/2025).
Tidak Ada Perbedaan Latar Belakang Pendidikan
Pramono menekankan bahwa pihaknya tidak akan memperhatikan latar belakang pendidikan para pelamar selama mereka memenuhi syarat minimal. Ia menilai bahwa syarat yang diberlakukan sudah cukup mudah, sehingga banyak orang dari berbagai kalangan tertarik untuk mendaftar.
“Siapa pun boleh mendaftar, baik sarjana maupun lulusan SD. Yang penting, mereka memenuhi syarat yang telah ditetapkan,” tambah politikus PDIP tersebut.
Keputusan Akhir Diserahkan ke Rapat Bersama
Meski proses perekrutan diserahkan kepada tim penerimaan PPSU, Pramono menyatakan bahwa keputusan akhir akan diambil melalui rapat bersama antara Gubernur dan Wakil Gubernur. Hal ini dilakukan agar semua pihak dapat memberikan masukan dan menyetujui rekrutmen yang akan dilakukan.
“Pemilihan kandidat akan diputuskan dalam rapat bersama yang dipimpin oleh Gubernur dan Wakil Gubernur. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua langkah yang diambil sesuai dengan aturan dan kebijakan yang berlaku,” jelas Pramono.
Antusiasme Sarjana untuk Bergabung dalam PPSU
Beberapa waktu terakhir, tercatat ribuan pelamar dari berbagai latar belakang pendidikan, termasuk sarjana, rela melakukan pekerjaan kasar seperti menyapu hingga masuk ke dalam got demi mendapatkan kesempatan menjadi petugas kebersihan DKI Jakarta atau PPSU.
Contohnya, di Kelurahan Serdang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, puluhan pelamar mengikuti tes lapangan sebagai bagian dari seleksi PPSU. Dari 127 pelamar, sebanyak 93 orang hadir, termasuk dua perempuan lulusan S1 Akuntansi, Nabila (27) dan Febrina Nuranisa (32), yang mencoba peruntungan mereka.
Nabila dan Febrina mengungkapkan bahwa alasan mereka mendaftar adalah karena sulitnya mencari pekerjaan. Mereka juga mengaku biasa membersihkan rumah, sehingga merasa lebih mudah menyesuaikan diri dengan tugas PPSU.
“Saya butuh kerja, dan sekarang kesempatan ada. Jadi saya ambil saja,” kata Nabila.
Sementara itu, Sekretaris Lurah Serdang, M Imron Sumadi, menjelaskan bahwa pihak kelurahan hanya menjalankan instruksi dari Sekda yang membuka rekrutmen PPSU dengan syarat minimal bisa membaca dan menulis. Dari 127 pelamar, tujuh orang menggunakan ijazah S1, dan enam di antaranya hadir dalam tes.