Prancis Tangguhkan Visa Pelajar Dari Niger, Burkina Faso dan Mali

InfoMalangRaya.com– Setelah menangguhkan visa bagi artis, Prancis kini memberlakukan hal yang sama terhadap pelajar dari Niger, Burkina Faso, dan Mali, dengan alasan penutupan layanan konsuler Prancis di negara-negara tersebut membuat para staf diplomatik yang mengurusnya tidak bisa bekerja.
Visa baru untuk pelajar berasal dari tiga negara tersebut tidak akan dikeluarkan, kata Kementerian Luar Negeri kepada AFP pada hari Sabtu (16/9/2023). Namun, para mahasiswa, peneliti, dan seniman yang saat ini sudah berada di Prancis “diterima”, dan akan dapat melanjutkan aktivitas mereka dan mempertahankan pendanaan mereka.
Campus France, agen pendidikan yang mempromosikan dan membantu mahasiswa asing untuk kuliah di Prancis, mengatakan bahwa beasiswa yang sudah diberikan kepada pelajar dari ketiga negara tersebut yang sedang menuntut ilmu di berbagai perguruan tinggi di Prancis “masih aktif”.
Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Prancis mengatakan penangguhan layanan visa itu diberlakukan dengan alasan keamanan. Meskipun demikian, kerjasama yang sedang dijalin dengan berbagai universitas dan lembaga ilmu pengetahuan lain tidak terganggu.
Sekitar 6.700 pelajar dari ketiga negara itu saat ini melanjutkan pendidikan tinggi di Prancis, dengan perincian 3.000 dari Mali, 2.500 dari Burkina Faso dan 1.200 dari Niger.
Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan pihaknya tidak pernah mengeluarkan instruksi penghentian kerjasama dengan Mali, Niger dan Burkina Faso, atau warga negara mereka. Menurut kementerian itu, yang dihentikan adalah kerjasama negara Prancis dengan ketiga negara tersebut mengingat situasi dan kondisi keamanan dan politik saat ini.
Beberapa hari setelah militer Niger melakukan kudeta, Prancis menangguhkan kerjasama dengan negara Afrika itu pada 29 Juli, kemudian dengan Burkina Faso pada 6 Agustus. Penangguhan serupa dilakukan Prancis terhadap Mali peda November 2022.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *