InfoMalangRaya, Indonesia – Pratama Arhan disebut harusnya dari awal jangan langsung menembus Tokyo Verdy. Dia harusnya bisa memulai dari klub di Asia Tenggara terlebih dahulu untuk bisa mengembangkan kariernya.
Masa depan pemain muda Indonesia itu di Tokyo Verdy memang di ujung tanduk. Bukan tanpa sebab, kontraknya bersama Verdy akan berakhir per ujung musim 2023. Apalagi, dia yang sulit menembus tim utama, diprediksi tak akan diperpanjang oleh Verdy.
Sepanjang kariernya di Tokyo Verdy, Pratama Arhan sendiri hanya mampu bermain dalam empat kesempatan dan kemas satu assist. Bila ditotal, menit bermainnya pun hanya 256 menit saja di klub yang baru promosi ke J1 League musim depan tersebut.
Nah, mantan bosnya di PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, memang berharap sang pemain tadinya tak langsung ke Jepang. Namun memang, dia diharapkan bisa prgi ke Korea Selatan setelah cabut dari Tokyo Verdy.
“Dari awal dulu, sebenarnya kita itu inginnya Pratama Arhan itu ada di klub yang di ASEAN. Kalau enggak ya di Thailand, Vietnam, ya itu sudah di atas Indonesia, tapi menurut saya kurang tinggi. Minimal Korea lah (setelah dari Verdy),” kata CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.
Pratama Arhan Minimal ke Korea
Yoyok pun berharap Pratama Arhan tak kembali ke Indonesia, dan terus berjuang di negeri orang. Dia meminta sang pemain agar bisa setidaknya berkarier di Korea Selatan setelah kontraknya tak diperpanjang oleh Tokyo Verdy.
“Kalau Jepang memang sulit. Korea atau Arab ya kurang lebih bagus. Nah, dia laku kok,” tutup dia.