InfoMalangRaya, Indonesia – Presiden Inter Milan, Giuseppe Marotta menegaskan bahwa penunjukkan Cristian Chivu bukan merupakan sebuah kemunduran. Marotta mengungkapkan alasannya menunjuk pelatih asal Rumania itu.
Inter selalu punya pelatih top sejak 2017, mulai dari Luciano Spalletti, Antonio Conte, dan Simone Inzaghi. Selama dilatih tiga pelatih itu, Inter selalu finis di empat besar Serie A, Scudetto dua kali, dan lolos ke final kompetisi Eropa tiga kali.
Namun, kini Inter secara berani menunjuk Chivu yang hanya punya pengalaman 13 laga melatih Parma dalam kariernya. Marotta menegaskan bahwa ini bukan sebuah kemunduran.
“Kami tahu bahwa sepak bola bergerak cepat, kami memiliki pelatih yang sangat berarti bagi kami, ia memberi kami banyak hal dan kami membalasnya. Setelah empat tahun, perjalanan bersama Simone Inzaghi berakhir,” ucap Marotta seperti dilansir Football5Star dari laman resmi klub.
“Ini adalah sepak bola. Kami berpisah dengan baik-baik dan berbagi beberapa momen yang luar biasa, berkat dia. Kami telah mendatangkan seseorang yang layak untuk warisan Klub. Bersama (direktur klub) Ausilio dan Baccin, kami mengidentifikasi Chivu sebagai profil yang tepat untuk meneruskan model Inter.
“Itu adalah keputusan bersama dengan pemilik, yang selalu mendukung kami. Ini bukan kemunduran, terlepas dari apa yang telah dikatakan, tidak ada kebingungan. Kami membuat pilihan dengan cepat, dalam waktu 24 jam.
“Hanya ada beberapa langkah birokrasi yang harus diselesaikan. Kami berterima kasih kepada Parma karena telah mengizinkan kami menyelesaikan kesepakatan.”
Giuseppe Marotta Senang Punya Pelatih ‘Made in Inter‘
Tentu alasan besar mengapa Marotta memilih Chivu karena sang pelatih mengenal Inter luar dalam. Dia merupakan legenda klub yang bermain dari 2007 sampai pensiun di 2014. Dia juga melatih tim muda Inter dari U-14 sampai U-19 dari 2018-2024.
“Cristian Chivu sudah tidak asing lagi di dunia Inter. Ia adalah pemain hebat, baik dari segi prestasi maupun prestise. Di usia 22 tahun, ia menjadi kapten Ajax, ia pernah bermain di beberapa panggung besar,” ujar Marotta.
“Sebagai pelatih, ia memperoleh pengalaman dengan tim muda Inter, di mana kami melihat kualitasnya secara langsung. Ia memenangkan gelar juara Italia bersama tim U-19 kami. Di Serie A, ia langsung memberi dampak, membimbing Parma menuju tempat aman (dari degradasi) dengan prestasi yang luar biasa.
“Kami bangga memiliki pelatih yang lahir di Inter, dan berkembang di jajaran pemain muda kami. Gaya permainannya sering kali menarik dan sejalan dengan ambisi klub. Tahun depan, kami akan kembali berkompetisi di semua kompetisi domestik dan Eropa, dengan dorongan yang sama untuk menang.”