InfoMalangRaya.com– Presiden Iran yang baru Masoud Pezeshkian, hari Rabu (11/9/2024), tiba di Baghdad ibu kota Iraq, negara tetangga yang dipilihnya sebagai tujuan lawatan mancanegara perdananya sejak terpilih menggantikan mendiang Ebrahim Raisi.
Posisi Iraq sangat strategis, karena pemerintah negara itu – sejak terbunuhnya Saddam Hussein pada 2003 – merupakan sekutu dekat Iran sekaligus Amerika Serikat, musuh besar Teheran.
“Kami berencana untuk menandatangani beberapa perjanjian,” kata media pemerintah Iran mengutip Pezeshkian, menjelang kunjungan tersebut. “Kami akan bertemu dengan para pejabat senior Iraq di Baghdad.”
Media plat merah Iran mengabarkan bahwa Pezeshkian juga berencana untuk mengunjungi wilayah Kurdistan di Iraq. Wilayah itu dulu pernah menjadi daerah target serangan Iran, dengan alasan wilayah tersebut digunakan sebagai pangkalan bagi kelompok-kelompok separatis Iran dan juga agen-agen musuh bebuyutannya, Israel.
Baghdad berusaha mengatasi kekhawatiran Iran atas kelompok-kelompok separatis regional, dengan berupaya merelokasi sejumlah anggotanya dalam pakta keamanan 2023 dengan Teheran.
“Kami memiliki beberapa bidang kerja sama, termasuk masalah politik, regional… dan keamanan,” kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menjelang perjalanan Presiden Pezeshkian, menurut laporan media pemerintah seperti dilansir Reuters.
Kelompok-kelompok milisi yang bersekutu dengan Iran di Iraq sudah berulang kali menyerang pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah sejak perang Gaza dimulai Oktober 2023.
Iraq – yang pemerintahannya dikuasai kaum Syiah – saat ini masih menampung 2.500 tentara Amerika Serikat, dan di negara itu terdapat milisi-milisi dukungan Iran yang terkait dengan pasukan keamanannya.
Amerika Serikat dan Iraq sudah mencapai kesepahaman mengenai rencana penarikan pasukan koalisi pimpinan AS dari Iraq, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.*