Jakarta- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan kredit usaha rakyat (KUR) klaster dan mengalirkan dana melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB KUMKM) di Istana Negara, Jakarta pada Senin (19/12) /2022).
Dikutip dari laman setkab.go.id menyebutkan , pada acara yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Presiden menyerahkan klaster KUR dan mengalirkan dana melalui LPDB KUMKM kepada sejumlah perwakilan penerima.
Para penerima penerima KUR klaster yang hadir adalah sebagai berikut:
1. Chandra Sasminto (Penyalur dari BRI);
2. Dedi Sopian (Penyalur dari BNI);
3. Winarti (Penyalur dari Bank Mandiri);
4. Atang Kusnadi (Penyalur dari BSI);
5. H. Ibrahim (Penyalur dari BPD DKI); dan
6. Zaenal Arifin (Penyalur dari BPD Jateng).
Sedangkan pengurusan dana bergulir kepada koperasi melalui LPDB KUMKM adalah sebagai berikut:
1. Koperasi Al-itifaq (Jawa Barat);
2. Koperasi Radha Krisna (Bali);
3. Koperasi Artha Mitra Abadi Jaya (Jawa Tengah); dan
4. Koperasi Balo’ta (Sulawesi Selatan).
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengaku senang dengan adanya model KUR klaster bagi para pelaku UMKM. Dengan model ini, menurut Presiden, para pelaku usaha mendapatkan keuntungan karena penjamin pembelian atau offtaker jelas.
“Saya senang tadi ada pondok pesantren sampai bisa sekian miliar untuk urusan hortikultura. Sayurnya dibeli, kemudian dijualnya lewat usaha-usaha yang memiliki jaringan yang banyak sehingga jelas, offtaker -nya jelas, penjamin pembeliannya jadi jelas,” ujar Presiden.
Selain itu, bagi para lembaga peminjaman seperti bank dan lembaga nonbank lainnya mendapat jaminan bahwa KUR yang dipinjamkan dapat dikembalikan karena proses produksi hingga penjualan produk para pelaku usaha juga jelas.
“Ini juga sama perajin berproduksi, ada offtaker, ada penjamin pembelinya, kemudian ada showroom untuk menjual barang-barang itu. Artinya, dari produksi sampai masuk ke konsumen itu menjadi jelas, sehingga yang meminjamkan uang, bank maupun lembaga nonbank itu juga yakin bahwa uang yang kita pinjamkan ini bisa kembali,” ujarnya.
Kepala Negara pun berharap dengan model KUR klaster tersebut produk hasil UMKM dapat terserap sebanyak-banyaknya dan mendapatkan kepastian di pasaran.
“Kami mengharapkan betul-betul dapat menyerap barang sebanyak-banyaknya dari kelompok-kelompok yang ada, dan mendapatkan kepastian pasar, menurunkan risiko kredit pembiayaan usaha dan dari lembaga penyalur KUR utamanya bank,” pungkasnya.