Kabar Duka: Ecky Lamoh, Legenda Musik Rock Indonesia Meninggal Dunia
Ecky Lamoh, sosok legendaris dalam dunia musik rock Indonesia, meninggal dunia pada 30 November 2025 di Yogyakarta. Ia menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Dr. Sardjito pada pukul 02.11 WIB setelah jantungnya berhenti berdetak. Empat menit kemudian, tepatnya pada pukul 02.15 WIB, ia dinyatakan meninggal dunia. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan musisi, dan para penggemarnya di seluruh Tanah Air.
Jenazah Ecky Lamoh disemayamkan di Rumah Duka Panti Rapih Yogyakarta sebelum proses pemakaman dilakukan. Meskipun detail kondisi kesehatannya tidak sepenuhnya diungkap ke publik, diketahui bahwa ia telah menjalani perawatan intensif di rumah sakit sebelum akhirnya berpulang. Komplikasi penyakit yang dideritanya menjadi penyebab utama kepergiannya. Situasi ini juga menunjukkan bahwa sang musisi telah melalui masa perawatan yang cukup panjang.
Riwayat Penyakit Ecky Lamoh Sebelum Meninggal
Sebelum tutup usia, Ecky Lamoh diketahui memiliki riwayat komplikasi penyakit serius. Menurut informasi yang dihimpun, ia telah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta. Meskipun penyakit apa yang dideritanya tidak dijelaskan secara rinci, kondisi tersebut disebut berkaitan dengan masalah kesehatan yang sudah berlangsung dalam beberapa waktu. Keadaan tersebut membuat tim medis melakukan penanganan intensif hingga akhirnya sang rocker dinyatakan meninggal dunia pada awal hari Minggu, 30 November 2025.
Profil dan Agama Ecky Lamoh
Ecky Lamoh memiliki nama lengkap Alexander Theodore Lamoh. Ia lahir di Jakarta pada 13 Juli 1961 dari keluarga berdarah Minahasa yang juga memiliki garis keturunan Eropa. Sejak kecil, ia telah menunjukkan bakat dalam dunia tarik suara dan mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya, terutama sang nenek yang sering memintanya menyanyikan lagu-lagu klasik.
Dalam kehidupan pribadi, Ecky dikenal sebagai sosok yang ramah, rendah hati, dan mudah bergaul. Banyak rekan musisi menggambarkannya sebagai pribadi yang selalu menghormati senior dan memberikan apresiasi kepada para junior. Sikap ini membuatnya dihormati di kalangan musisi lintas generasi.
Terkait keyakinan, beberapa catatan menyebut bahwa Ecky Lamoh mendalami studi Teologi dan aktif dalam pelayanan gereja. Ia semakin religius di tahun-tahun terakhir hidupnya dan kerap menyanyikan musik rohani. Hal ini menguatkan bahwa Ecky menganut agama Kristen dan aktif dalam berbagai kegiatan pelayanan.
Perjalanan Karier Musik Ecky Lamoh
Karier Ecky Lamoh dimulai sejak muda. Pada tahun 1978, ia berhasil meraih juara pertama dalam lomba cipta lagu remaja, sebuah titik penting yang menunjukkan bakat besarnya di usia dini. Pada awal 1980-an, ia membentuk band Aero dan kemudian bergabung dengan Elpamas, grup rock yang sangat diperhitungkan pada masa itu.
Nama Ecky semakin dikenal luas ketika ia bergabung dengan band metal Edane. Ia menjadi vokalis dalam album debut “The Beast” yang dirilis pada 1992. Album tersebut berpengaruh besar terhadap perkembangan musik metal Indonesia dan mengangkat nama Edane ke jajaran band rock papan atas Tanah Air. Suara tinggi dan serak khas Ecky menjadi ciri kuat yang melekat dalam karya-karyanya.
Namun, perjalanannya bersama Edane tidak berlangsung lama karena ia meninggalkan grup tersebut akibat ketidakharmonisan internal. Meski demikian, kontribusinya dalam album pertama Edane tetap dikenang sebagai salah satu momen bersejarah dalam musik rock Indonesia.
Setelah meninggalkan Edane, Ecky sempat bergabung dengan Forum bersama Tantowi Yahya, lalu kembali ke Elpamas pada 1994 untuk merilis album “Boss”. Pada tahun-tahun berikutnya, Ecky sempat menjauh dari dunia musik rock dan memilih menempuh pendidikan di bidang Teologi serta Sastra Inggris di Yogyakarta. Ia kemudian lebih aktif membawakan lagu-lagu rohani dan merilis karya solo, termasuk lagu “Cintaku Berantakan” serta lagu berbahasa Jawa “Always Tresno Karokowe” yang merupakan ciptaannya sendiri. Jejak panjang karier Ecky membuktikan bahwa ia adalah figur penting dalam perkembangan musik rock Indonesia.
Fakta Menarik tentang Ecky Lamoh
Alexander Theodore Lamoh memiliki kisah hidup yang kaya dengan pengalaman seni dan perjalanan spiritual. Panggilan “Ecky” berasal dari singkatan nama depannya, Alexander, sementara “Lamoh” adalah marga keluarga Minahasa. Selain sebagai musisi rock, ia juga dikenal pernah menjadi aktor dan pemain teater. Bakatnya tidak hanya terbatas pada dunia musik, tetapi juga pada seni peran, membuatnya menjadi sosok multitalenta.
Dalam kehidupan pribadinya, Ecky dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan penuh perhatian. Rekan-rekannya menggambarkan Ecky sebagai seseorang yang tidak pernah pelit berbagi ilmu dan selalu menghargai siapa pun tanpa memandang latar belakang atau usia. Ecky meninggalkan seorang istri bernama Maya Sari, dua anak, dan tiga cucu yang menjadi kebanggaan serta sumber kebahagiaannya.
Biodata Lengkap Ecky Lamoh
- Nama lengkap: Alexander Theodore Lamoh
- Nama panggilan: Ecky Lamoh / Eki Lamoh
- Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 13 Juli 1961
- Keturunan: Minahasa Sulawesi Utara dengan darah Eropa
- Profesi: Penyanyi rock, mantan vokalis Edane dan Elpamas, musisi panggung, aktor, pemain teater
- Genre musik: Rock, hard rock, heavy metal
- Karier musik: Dimulai 1980-an bersama Elpamas, vokalis Edane pada 1992, kembali ke Elpamas pada 2006
- Prestasi: Juara 1 lomba cipta lagu remaja 1978
- Karya solo: “Cintaku Berantakan”, “Always Tresno Karokowe”
- Sikap pribadi: Rendah hati, mudah bergaul, menghormati senior dan mengapresiasi junior
- Tanggal meninggal: 30 November 2025
- Usia: 64 tahun
- Penyebab meninggal: Komplikasi penyakit setelah perawatan intensif di rumah sakit
Kepergian Ecky Lamoh menjadi duka mendalam bagi dunia musik Indonesia. Sosoknya dikenal sebagai legenda dengan suara unik dan perjalanan karier yang panjang serta berpengaruh. Meskipun telah berpulang, karya dan dedikasinya dalam dunia musik rock tetap hidup dan akan terus dikenang oleh generasi berikutnya.







