Presiden Beri Penghargaan Bintang Mahaputera Utama Kepada Haji Isam
Presiden Prabowo Subianto memberikan penghargaan Bintang Mahaputera Utama kepada 141 orang di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/8/2025) kemarin. Salah satu penerima penghargaan tersebut adalah Andi Syamsuddin Arsyad atau yang lebih dikenal sebagai Haji Isam. Nama Haji Isam menjadi perhatian publik karena ia merupakan salah satu tokoh konglomerat yang terkenal di Kalimantan Selatan.
Haji Isam menerima penghargaan bersama sejumlah tokoh lain seperti adik Presiden, Hashim Djojohadikusumo, Ketua Satgas Perumahan, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid. Penghargaan ini menunjukkan peran pentingnya dalam berbagai sektor ekonomi dan sosial di Indonesia.
Profil Haji Isam
Haji Isam dikenal sebagai pemilik Jhonlin Group, sebuah perusahaan yang bergerak di beberapa bidang, termasuk batu bara, transportasi, dan properti. Jhonlin Group memiliki tiga anak usaha, yaitu PT Jhonlin Baratama, PT Jhonlin Marine and Shipping, dan PT Jhonlin Air Transport. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2003 dan fokus pada pertambangan serta ekspor batu bara.
Selain itu, Jhonlin Baratama juga menjalankan bisnis kontraktor dan penyewaan peralatan tambang. Bisnis kontraktornya menggunakan sistem terbuka, sehingga bisa mencakup banyak pihak. Jhonlin Group juga telah memperluas bisnisnya ke sektor transportasi dan properti. Saat ini, perusahaan tersebut mempekerjakan sekitar 2 ribu karyawan dari berbagai daerah di Indonesia.
Kantor pusat Jhonlin Baratama berada di Kabupaten Tanah Tumbu, Kalimantan Selatan. Sejak awal berdirinya, perusahaan ini telah menjadi salah satu pelaku bisnis besar di wilayah tersebut.
Kasus Hukum yang Pernah Menyeret Haji Isam
Perusahaan Haji Isam pernah terlibat dalam kasus dugaan manipulasi harga dan kualitas batu bara yang melibatkan Adani Group, sebuah perusahaan konglomerasi asal India. Penipuan transaksi batu bara bukanlah kasus pertama yang menyeret nama Haji Isam dan Jhonlin Baratama.
Sebelumnya, Haji Isam dan perusahaannya terlibat dalam kasus suap pajak pada 2016 dan 2017 di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan. Setelah penggeledahan oleh Tim Penyidik pada Maret 2021, KPK menyita dokumen dan barang elektronik sebagai barang bukti. Dalam kasus ini, KPK menetapkan lima tersangka selain Angin Prayitno Aji, yaitu Dadan Ramdani, Ryan Ahmad Ronas, Agus Susetyo, Aulia Imran Maghribi, dan Veronika Lindawati.
Terlibat dalam Tim Kampanye Nasional Jokowi
Haji Isam juga pernah masuk dalam struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Ia tercatat sebagai Wakil Bendahara TKN bersama sejumlah tokoh seperti Amir Uskara, Jazilul Fawaid, Riri Lestari Murdiyat, Dudy Purwaghandi, dan Juliari Batubara, mantan menteri sosial yang pernah terlibat kasus korupsi.
Sementara itu, Bendahara TKN Jokow-Ma’ruf saat itu dipegang oleh Sakti Wahyu Trenggono, yang kini menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, serta Agus Gumiwang, yang kini menjadi Menteri Perindustrian.
Peran Haji Isam dalam Ekonomi Nasional
Haji Isam tidak hanya dikenal sebagai pengusaha besar, tetapi juga memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Grupnya, Jhonlin Group, telah menyediakan biodiesel ke Pertamina dengan nilai mencapai Rp2,4 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Haji Isam memiliki kontribusi signifikan dalam sektor energi.
Selain itu, Haji Isam juga pernah hadir dalam acara Bastille Day Prancis, menunjukkan keterlibatan internasionalnya dalam berbagai kegiatan bisnis dan politik. Nama Haji Isam terus menjadi sorotan karena peran dan kontribusinya di berbagai sektor.