Masalah Data Kependudukan Menghambat Program Cek Kesehatan Gratis di Kota Serang
Program pelayanan cek kesehatan gratis (CKG) yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Serang menghadapi berbagai kendala, salah satunya adalah adanya nomor induk kependudukan (NIK) ganda. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam sinkronisasi data antara Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
Kepala Disdukcapil Kota Serang, Karsono, menjelaskan bahwa banyak data warga yang tidak dapat terunggah ke sistem Dinkes karena NIK yang ganda atau ketidaksesuaian data kartu keluarga (KK). Ia menegaskan bahwa masalah tersebut muncul saat puskesmas mencoba mengupload data ke sistem Dinkes.
“Masalah utama adalah ketidaksesuaian data yang membuat proses pemadanan menjadi sulit,” katanya pada Selasa, 4 November 2025. Menurutnya, kasus NIK ganda sering terjadi karena warga pernah melakukan perekaman di daerah lain, lalu pindah dan melakukan perekaman ulang di Kota Serang. Dulu, perekaman tidak menggunakan biometrik, sehingga satu orang bisa memiliki dua NIK berbeda.
Menurut Karsono, Dinkes belum memiliki akses langsung ke data kependudukan. Akses hanya bisa dilakukan melalui Disdukcapil secara resmi. “NIK merupakan data yang dilindungi, jadi tidak semua pihak bisa memadankan data tanpa kerja sama resmi dengan Dukcapil,” ujarnya.
Persoalan ini berpotensi menghambat masyarakat dalam memperoleh layanan kesehatan gratis. Jika data tidak sinkron, warga bisa kehilangan hak mereka untuk mengikuti program tersebut. “Artinya, program pusat juga tidak bisa berjalan maksimal,” tambahnya.
Ia menyebutkan bahwa ada sekitar ratusan ribu data kependudukan yang tidak sinkron antara Dinkes dan Disdukcapil. Namun, jumlah pastinya masih belum diketahui secara pasti. “Untuk jumlah pastinya ada di Dinkes. Perkiraan jumlahnya memang banyak,” ujarnya.
Untuk mengatasi hal ini, pihaknya mengusulkan agar setiap pos kesehatan memiliki petugas penghubung atau person in charge (PIC) yang dapat berkoordinasi langsung dengan Disdukcapil. Langkah ini menjadi solusi jangka pendek agar proses pemadanan data lebih cepat dan akurat.
“Ke depan, Dinkes perlu menjalin kerja sama resmi seperti yang sudah dilakukan beberapa dinas lain. Misalnya Dinas Sosial yang kini bisa mengakses langsung data kependudukan tanpa harus datang ke kantor Dukcapil,” ujarnya.
Kepala Dinkes Kota Serang, Ahmad Hasanuddin, mengakui adanya kendala tersebut. Ia menyebutkan bahwa masalah ini terjadi karena beberapa faktor, seperti keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan jaringan internet yang lambat.
“Memang ada beberapa permasalahan seperti NIK tidak sinkron, SDM yang kurang, jaringan lambat. Setiap puskesmas mempunyai permasalahan yang berbeda-beda,” tuturnya.
Ahmad juga membantah adanya angka yang menyebutkan jumlah data kependudukan yang bermasalah mencapai ratusan ribu. Menurutnya, selama ini pihaknya terus berupaya untuk mengejar dan menginput capaian program CKG.
“Tidak sampai berapa ribu, cuma ada hal-hal yang seperti itu. Intinya di setiap puskesmas ada permasalahan yang berbeda-beda,” ujarnya.
Solusi yang Diharapkan
Beberapa langkah telah diusulkan untuk memperbaiki kondisi saat ini. Salah satunya adalah peningkatan koordinasi antara Dinkes dan Disdukcapil. Dengan adanya kerja sama resmi, proses sinkronisasi data akan lebih efektif dan efisien. Selain itu, penambahan SDM dan peningkatan infrastruktur jaringan internet juga diperlukan untuk mendukung operasional puskesmas.
Selain itu, pihak Disdukcapil juga mengusulkan pembentukan petugas penghubung di setiap pos kesehatan. Petugas ini akan bertugas untuk memastikan data yang diunggah ke sistem Dinkes sesuai dengan data kependudukan yang ada.
Tantangan dan Harapan Masa Depan
Meskipun ada tantangan, pihak terkait tetap optimis bahwa masalah ini bisa diselesaikan. Dengan kerja sama yang baik dan komitmen dari semua pihak, program CKG diharapkan bisa berjalan lebih lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Pemerintah Kota Serang berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem administrasi kependudukan agar tidak lagi terjadi duplikasi data. Dengan demikian, layanan kesehatan gratis yang menjadi program nasional bisa dirasakan oleh seluruh warga Kota Serang.







