Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Dukung Pendidikan Anak di Sekolah Perbatasan
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini menjadi salah satu inisiatif penting dalam mendukung pendidikan anak-anak, terutama di daerah-daerah yang masih membutuhkan perhatian lebih. Di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan anak bangsa, MBG hadir sebagai solusi nyata untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh siswa-siswi di berbagai sekolah.
Di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), program ini telah diterapkan di beberapa sekolah, termasuk di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara. Wilayah ini memiliki keunikan karena berbatasan langsung dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Keberadaan MBG di sekolah-sekolah di wilayah ini dinilai sangat penting, mengingat kondisi ekonomi masyarakat sekitar yang masih relatif rendah.
Salah satu sekolah yang menerima manfaat dari program ini adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Maol. Siswa-siswi di SDN Maol antusias dalam menerima bantuan makanan bergizi yang disajikan secara gratis. Proses pembagian dilakukan dengan rapi, di mana setiap kelas memiliki perwakilan yang antri untuk mengambil makanan lalu dibagikan kepada teman-temannya.
Kepala Sekolah SDN Maol, Hilarius Binsasi, S.Pd, menyampaikan bahwa program MBG telah berjalan sejak Februari 2025. Selama periode tersebut, sebanyak 308 siswa di sekolah ini telah merasakan manfaat dari program ini. Menurutnya, MBG tidak hanya membantu dalam hal nutrisi, tetapi juga memberikan motivasi bagi siswa untuk aktif bersekolah.
“Sejak Februari sampai hari ini, anak-anak semangat untuk datang ke sekolah. Motivasi mereka untuk datang itu baik,” ujar Kepsek saat ditemui wartawan pada Kamis, 4 September 2025.
Selain itu, program ini juga memberikan dampak positif terhadap keluarga. Orang tua siswa dapat mengurangi pengeluaran untuk uang jajan anak-anak karena selama jam istirahat, siswa sudah menerima makanan dari MBG. Hal ini disampaikan oleh Kepsek dalam rapat bersama orang tua siswa.
“Sampai saat ini, dulu jumlah absensi anak-anak begitu banyak sekarang sudah menurun,” tambahnya.
Pembagian makanan di SDN Maol dilakukan tepat waktu sesuai kesepakatan. Sebelum jam istirahat, makanan sudah siap disajikan kepada siswa. Selain itu, menu yang disediakan bervariasi dan sesuai dengan kesepakatan, sehingga mampu memberikan gizi yang cukup bagi anak-anak.
Naila Febriana, siswa kelas VI SDN Maol, mengungkapkan rasa senangnya atas hadirnya MBG. Ia menyebutkan bahwa program ini membangkitkan semangat belajar mereka.
“Perasaannya senang dan kami lebih semangat dan giat belajar lagi,” katanya saat ditemui di sekolahnya.
Program MBG diharapkan bisa terus berlanjut agar dapat mencapai semua tingkatan pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan SMK. Dengan adanya program ini, harapan besar dititipkan untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak bangsa melalui peningkatan gizi dan motivasi belajar.
Komitmen Pemerintah dalam Memperluas Jangkauan MBG
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) berkomitmen untuk memperluas jangkauan program MBG ke semua daerah, termasuk di pelosok negeri. Upaya ini dilakukan dengan mendorong sinergi antara platform digital dengan ekosistem Kemkomdigi.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyatakan bahwa Kementerian Komdigi siap menjadi penghubung untuk mendorong sinergi antara platform digital dan ekosistemnya. Tujuannya adalah agar program MBG dapat menyasar daerah-daerah yang membutuhkan.
“Kementerian Komdigi siap menjadi penghubung untuk mendorong sinergi antara platform digital dan ekosistem kami, sehingga program ini dapat menyasar daerah-daerah yang membutuhkan,” tegas Meutya Hafid.
Dengan komitmen ini, diharapkan MBG dapat menjadi bagian dari upaya menciptakan ekosistem digital yang berdampak sosial, khususnya dalam meningkatkan akses makanan sehat bagi anak-anak sekolah di berbagai daerah.