Surabaya (IMR) – Program intervensi Gen Z, dengan pembiayaan Rp5 juta setiap bulan di setiap RW, pada tahun 2026. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya optimistis dapat memajukan sumber daya manusia dan memajukan pembangunan dari lingkup terkecil, Selasa (4/11).
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan bahwa program ini dijalankan melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), di mana setiap bulan pemuda RW dapat mengajukan usulan program dalam bentuk proposal perencanaan kegiatan kepada lurah dan camat.
“Jadi setelah disampaikan proposalnya ini, lurah camat, RT-RW akan kumpul bersama anak muda (membahas rencana program kegiatan),” kata Eri.
Menurut Wali Kota Eri, untuk memperketat setiap usulan proposal agar tepat sasaran dan berdampak, nanti proposal akan disaring terlebih dahulu dalam forum Musrenbang. Sehingga anak muda di setiap RW diharapkan sungguh-sungguh merumuskan ide kegiatan atau program di setiap bulannya.
“Saya katakan, kegiatan itu adalah kegiatan yang bisa merubah anak-anak muda di RW itu, karena anggaran saya per-RW,” tegas Eri.
Dari situ, Eri Cahyadi menekankan bahwa Pemkot telah menyiapkan anggaran tersebut untuk memfasilitasi generasi penerus, dan dia berharap program ini dapat menyatukan antara anak muda serta orang tua dalam memajukan pembangunan Kota Pahlawan.
“Kepada orang tua ini jangan terus-terusan ingin menang terus dengan garapan paving, terus PJU, Rutilahu, ya (meskipun) itu tetap saya kasih. Tapi kan kita harus juga menyiapkan anak muda-anak muda (sebagai generasi penerus),” pungkas Wali Kota Eri.
Untuk diketahui, program intervensi Gen Z senilai Rp5 juta per bulan oleh Pemkot Surabaya itu direncanakan terealisasi di setiap RW di Surabaya pada tahun 2026. Pembiayaan ini diambil dari Anggaran APBD Pemkot 2026 senilai Rp47 miliar. (rma/ian)







