Infomalangraya.com – Wakil Ketua Umum I PSSI, Zainudin Amali menjawab kabar Patrick Kluivert dan para asistennya yang memilih langsung pulang kampung ke Belanda usai gagal membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026. Ia menyebut federasi tak tahu alasannya.
Patrick Kluivert saat ini jadi sorotan tajam oleh para penggemar Timnas dan masyarakat Indonesia. Pelatih yang ditunjuk sebagai pengganti Shin Tae-yong pada Januari 2025 itu mengakhiri mimpi besar Garuda ke Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia besutannya menelan dua kekalahan di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Masing-masing oleh Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1) sehingga Garuda jadi juru kunci dan dipastikan gagal.
Selain itu, Patrick Kluivert makin disorot karena dia ternyata tak ke Indonesia. Sang pelatih memilih pulang ke Belanda langsung dari Jeddah.
Terkait itu, Zainudin Amali sebagai Waketum PSSI, mengatakan, federasi tidak mengetahui secara pasti alasan sang pelatih memilih kembali ke negaranya. Ia malah menyarankan agar hal itu ditanyakan langsung kepada Kluivert.
“Tanya dia, tidak tahu kami,” ucap Zainudin Amali saat ditemui di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (13/10) malam.
Lebih lanjut Amali menyatakan bahwa segala hal berkaitan dengan evaluasi Timnas Indonesia dan Patrick Kluivert akan dibahas dalam rapat komite eksekutif (Exco) PSSI. Pembahasan itu akan dilakukan berdasarkan laporan dari Ketia Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji.
Namun Amali tak bisa menyebut pasti jadwal rapat Exco PSSI. Semuanya bergantung pada waktu Ketua Umum PSSI, Erick Thohir juga.
“Oh iya tunggu Ketua Umum, kan beliau masih ada acara pernikahan. Mau menikahkan putrinya. Pernikahannya tanggal 18 atau 19. Iya loh, kita juga harus ada rasa (simpati) ini,” kata Amali.
“Kami tunggu dulu laporan dari Ketua BTN sekaligus manajer. Baru kami ambil sikap. Kan kami belum tahu laporan seperti apa,” tambahnya.
Disinggung soal desakan publik dan suporter yang meminta Patrick Kluivert angkat kaki dari Timnas Indonesia, Zainudin Amali menegaskan keputusan tersebut tidak bisa diambil secara sepihak.
“Enggaklah. Ini kan organisasi. Kami harus mengambil keputusan bersama-sama. Tapi dasar kita mengambil keputusan dalam rapatnya Exco itu adalah laporan ketua BTN, sekaligus manajer Timnas,” katanya.