Surabaya (IMR) – Lembaga survei The Republic Institute merilis hasil survei mengenai tingkat kepuasan publik terhadap kinerja DPR RI dan DPRD Jawa Timur.
Anggota Fraksi PAN DPR RI, Ahmad Rizki Sadig dan beberapa nama legislator PAN lain berada di tingkat kepuasan tertinggi.
Peneliti utama The Republic Institue, Dr. Sufyanto, mengatakan, survei dilakukan dalam rangka evaluasi satu tahun kinerja anggota DPR RI dan DPRD Provinsi Jawa Timur hasil Pemilu 2024.
Menurut Sufyanto, setahun setelah pelantikan masyarakat mulai mengamati kembali efektivitas wakil-wakil mereka dalam menjalankan tiga fungsi utama parlemen: legislasi, representasi, dan pengawasan.
“Kinerja anggota legislatif tidak lagi dinilai sekadar dari tingkat kehadiran di gedung parlemen, tetapi juga dari kemampuan mereka menyuarakan aspirasi rakyat, memperjuangkan kebijakan yang relevan dengan kebutuhan daerah pemilihannya, dan menjaga integritas serta kepekaan terhadap dinamika sosial di akar rumput,” kata Sufyanto saat merilis hasil survei melalui zoom meeting, Jumat (25/7/2025).
Secara umum, hasil survei The Republic Institute menunjukkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Timur berada dalam kategori sangat puas, terutama pada aspek representasi, legislasi, dan pengawasan. Survei dilakukan dengan menggunakan skala Likert 1–10 dan melibatkan responden dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Nama politisi Partai Gerindra dari Dapil Jatim I, Bambang Haryo Soekartono, menempati posisi teratas dengan nilai kepuasan publik sebesar 8,3. Disusul di posisi kedua, legislator PAN dari Dapil Jatim VI, Ahmad Rizki Sadig, yang memperoleh skor penilaian publik 8,0.
“Ahmad Rizki Sadig nilai kuatnya pada pengawasan, 8,0, dan representasi, 8,2. Kepuasan publik terhadapnya mencerminkan persepsi positif atas sikap kritis terhadap kebijakan pemerintah serta keterlibatannya dalam memperjuangkan isu lokal di tingkat nasional,” ujar Sufyanto.
Di bawah Rizki Sadig ada nama Muhammad Khozin (PKB, Dapil Jatim IV), Bambang Hariadi (Gerindra, Dapil Jatim IV), Adies Kadir (Golkar, Dapil Jatim I). Kemudian M. Sarmudji (Golkar, Dapil Jatim VI), Edhie Baskoro Y (Demokrat, Dapil Jatim VII), Ina Ammania (PDIP, Dapil Jatim III), dan Lita Machfud A (Nasdem, Dapil Jatim I).
Di urutan 10 ada nama legislator PAN yang lain, Arizal Tomli Wafa. Wakil rakyat dari Dapil Jatim I ini mendapat total nilai 7,2 yang dipengaruhi oleh skor rendah legislasi (6,7), meskipun nilai pengawasannya kuat (8,0).
“Survei mencatat bahwa aspek representasi dan komunikasi publik menjadi dimensi yang paling menentukan dalam membentuk kepuasan masyarakat. Sebaliknya, legislator dengan tingkat kepuasan publik lebih rendah umumnya memiliki nilai rendah pada dimensi legislasi,” jelas Sufyanto.
Sementara dalam daftar 10 besar anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dengan tingkat kepuasan publik tertinggi, nama Pranaya Yudha Mahardika (Fraksi Golkar) menempati posisi pertama. Total nilainya 8,1, didukung oleh skor 8,4 untuk dimensi legislasi, pengawasan 7,9, dan representasi 8,0.
Legislator Fraksi PAN yang terpilih dari Dapil Jatim XIII, Husnul Aqib, menempati posisi kedua dengan skor kepuasan 8,0. Ketua Fraksi PAN ini unggul mencolok pada dimensi representasi (8,5) dan legislasi (8,0).
“Penilaian ini mencerminkan kuatnya kepercayaan publik terhadap peran Husnul Aqib dalam menyuarakan kebutuhan masyarakat di dapilnya serta kapasitas legislasi yang dianggap produktif,” kata M. Izzudin Ma’ruf, peneliti lain The Republic Institute.
Setelah Husnul Aqib, anggota DPRD Jawa Timur yang masuk dalam 10 besar antara lain Cahyo Harjo Prakoso (Fraksi Gerindra), M. Musyafak Rouf (PKB), Deni Wicaksono (PDIP), Dedi Irwansa (Demokrat), dan Lilik Hendarwati (PKS).
“Meski nilainya lebih rendah dibanding posisi teratas, mereka tetap memperoleh penilaian publik yang baik, terutama pada dimensi pengawasan dan representasi,” imbuh Izzudin.
Pada kesempatan yang sama, The Republic Institute juga merilis hasil survei tentang elektabilitas partai politik di Jawa Timur Juli 2025. Hasilnya, Partai Gerindra menempati peringkat pertama elektabilitas dengan dukungan sebesar 17,7%, mengungguli PKB (16,5%) dan PDIP (14,6%).
Partai Amanat Nasional (PAN) mencatat lonjakan elektabilitas signifikan, berada di posisi kelima dengan angka elektabilitas 7,6%. Menurut The Republic Institute, kenaikan PAN dari posisi tengah ke papan atas ini banyak ditopang oleh persepsi publik terhadap keberhasilan kebijakan pangan pemerintah pusat.
Kebijakan yang dijalankan oleh Ketua Umum PAN yang menjabat Menteri Koordinator bidang Pangan ini berdampak langsung pada kesejahteraan petani. Naiknya harga jual hasil panen dan terjaganya stabilitas harga bahan pokok mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat pedesaan dan urban Jawa Timur.
“Kombinasi kinerja struktural dan kerja lapangan yang dilakukan oleh kader-kader PAN di tingkat nasional sampai tingkat daerah ini menguatkan daya tarik PAN, terutama di kalangan petani, nelayan, dan pelaku UMKM pedesaan,” kata Sufyanto.
Survei The Republic Institute dilaksanakan dari 14 hingga 20 Juli 2025. Survei dilakukan terhadap total 2.200 orang responden yang tersebar di 11 daerah pemilihan (dapil) DPR RI di Provinsi Jawa Timur.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode stratified random sampling, di mana pembagian sampel memperhatikan struktur populasi berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS). Survei ini memiliki margin of error sebesar ± 2,1% pada tingkat kepercayaan 95 persen. (tok/ian)