Presiden Beri Pujian Kepada Kepala BGN atas Pengembalian Anggaran
Presiden Prabowo Subianto memberikan pujian kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana terkait pengembalian anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) sebanyak Rp70 triliun. Langkah ini dinilai sebagai hal yang baru dan patut diapresiasi, bahkan disebut sebagai sejarah dalam sejarah Republik Indonesia.
Anggaran yang dikembalikan tersebut merupakan dana tak terserap dari program prioritas pemerintah yang telah berjalan sejak 6 Januari 2025 lalu. Prabowo menyebut bahwa langkah yang dilakukan oleh BGN untuk mengembalikan anggaran kepada pemerintah adalah sesuatu yang tidak biasa dan layak dihargai.
“Beliau saya beri anggaran Rp100 triliun, di awal tahun 2025 adalah Rp71 triliun yang kita rencanakan,” kata Prabowo saat menghadiri acara wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung pada Sabtu, 18 Oktober 2025. “Kemudian dari penghematan, kita bisa efisienkan, kita coret yang nggak perlu, kita menghemat sekitar Rp300 triliun dan Rp100 triliun saya tambahkan (ke BGN),” imbuhnya.
Pengembalian Uang Tak Terserap MBG
Prabowo mengakui bahwa membangun 30 ribu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk melayani MBG dalam setahun bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, BGN pun mengembalikan anggaran kepada pemerintah.
“Beliau (Dadan Hindayana) mengatakan, ‘Pak, sampai akhir tahun 2025 ini kami tidak perlu seluruhnya’ sehingga beliau kembalikan (anggaran) kepada pemerintah pusat, kepada saya, beliau kembalikan Rp70 triliun,” jelasnya.
Sejarah Pejabat Kembalikan Uang
Dalam kesempatan itu, Prabowo menyebut sebagai sejarah saat ada pejabat yang mengembalikan uang kepada pemerintah, di mana menurutnya, biasanya para pejabat akan ngebut membuat program baru.
“Ini saya kira dalam sejarah Republik Indonesia hampir enggak pernah terjadi pejabat mengembalikan uang,” puji Prabowo soal langkah Dadan. “Biasanya, sudah mulai bulan November pejabat menghabis-habiskan uang, mencari kegiatan untuk anggaran dihabiskan. Beliau bilang beliau kembalikan Rp 70 triliun,” kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Anggaran Rp70 triliun itu kemudian digunakan untuk program lain, seperti bantuan untuk masyarakat susah, bantuan desa, bantuan nelayan, dan lainnya. “Jadi, saya kira Pak Dadan ini perlu kita hormati sebagai seorang patriot. Rp70 triliun itu 4 miliar dollar Amerika Serikat itu, jarang terjadi menurut saya,” tegasnya.
Persepsi Berbeda Antara BGN dan Menkeu Purbaya
Pengembalian uang dari BGN kepada pemerintah diungkapkan oleh Dadan pada 14 Oktober 2025 lalu. “Tahun ini BGN menerima alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun, ditambah dana standby Rp100 triliun,” ucap Dadan saat itu. “Dari total tersebut, Rp99 triliun berhasil terserap, sementara Rp70 triliun dikembalikan kepada Presiden Republik Indonesia karena kemungkinan tidak terserap di tahun ini,” paparnya.
Untuk tahun 2026, Dadan mengatakan anggaran untuk MBG adalah Rp268 triliun dengan dana cadangan yang disiapkan Rp67 triliun sehingga totalnya mencapai Rp335 triliun.
Namun, menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, uang yang dikembalikan oleh BGN adalah anggaran, bukan uang yang sudah diterima oleh badan tersebut. “Yang saya tahu dia balikin Rp100 triliun dari anggaran yang dia sempat minta, tapi itu belum dianggarkan betul,” kata Menkeu Purbaya kepada wartawan di kantor Kemenkeu pada 14 Oktober 2025 lalu. “Jadi, sebetulnya uangnya belum ada, dari anggaran yang dia minta dulu yang belum kita alokasikan, jadi uangnya nggak ada,” jelasnya.