InfoMalangRaya.com—Sebanyak 35 orang mengikuti Pelatihan Pendamping Proses Produk Halal (P3H) di Gedung Social Market (Somart), Denpasar Bali yang diselenggarakan Pusat Halal UNAIR Bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Bali.
Kegiatan itu berlangsung secara hybrid system mulai Sabtu, (25/11/2023) hingga Senin, (27/11/2023) menghadirkan 2 orang narasumber yakni H. Ainul Yaqin dan Adistiar Prayoga.
Dalam pelatihan peserta juga mengerjakan pretest sebelum acara guna mengetahui sejauh mana pemahaman peserta berkaitan dengan sertifikasi halal. Adapun pemahaman peserta diukur dari post-test seusai kegiatan.
Melalui kegiatan itu, Pusat Halal UNAIR berupaya untuk terus menyukseskan program sertifikasi halal gratis. Harapannya, ke depan masyarakat akan semakin aware terhadap kehalalan suatu produk dan dapat mengupayakan menjadi garda terdepan sebagai P3H.
Menurut Adistiar Prayoga, salah satu pemateri, kurang lebih terdapat 7 manfaat sertifikat halal bagi pelaku UMK yang perlu diketahui. Yakni, meningkatkan kepercayaan konsumen, memberikan jaminan dan kepastian, memperluas jaringan distribusi produk, memberi added value atas produk, menambah unique selling point, meningkatkan daya saing produk UMK dan meningkatkan potensi untuk menembus pasar global.
“Jika kita tidak segera mengurus sertifikat halal, produk-produk lokal dapat kalah bersaing jika Indonesia kebanjiran barang-barang impor,” ujar Adistiar.
Ia menambahkan, saat ini, pemerintah sedang menjalin saling menerima produk halal dengan beberapa otoritas di mancanegara. “Artinya, produk halal dari negara kita diakui negara lain, begitu juga sebaliknya. Produk-produk lain juga mudah masuk ke negara kita,” selaku PIC Lembaga Pendamping PPH UNAIR ini.
“Pelaku UMK harus memanfaatkan hal ini. Mumpung gratis, supaya tidak kalah bersaing,” jelasnya.
Pada sesi tanya jawab, peserta terlihat sangat aktif dan antusias. Mereka mengakatan banyak manfaat dari pelatihan pendamping PPH.
Kiki, salah satu peserta yang paling muda, hadir dengan antusias. Dia mengatakan bahwa pelatihan ini memberikan banyak wawasan baru terkait sertifikat halal.
“Saya baru mengetahui juga kalo ada sertifikasi halal self declare dan reguler, sebelumnya saya tahunya sertifikasi halal itu yang berbayar saja,” ujarnya.
Sementara itu, Tri Arianti selaku panitia pelatihan menjabarkan terkait pentingnya sertifikat halal. Ia mengungkapkan bahwasanya sertifikat halal telah menjadi tolak ukur kehalalan suatu produk.*
Pusat Halal Unair dan MES Bali Gelar Pelatihan Pendamping Proses Produk Halal
