Penyakit Musim Pancaroba Meningkat, Ini Tips untuk Mencegahnya
Musim pancaroba sering kali menjadi momen yang menantang bagi kesehatan masyarakat. Peralihan dari musim hujan ke musim kemarau dapat memicu munculnya berbagai penyakit, salah satunya adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Kondisi ini terjadi karena perubahan iklim yang tidak stabil dan memengaruhi daya tahan tubuh manusia.
Menurut data dari Puskesmas Kepanjen, jumlah pasien dengan diagnosis ISPA meningkat selama musim pancaroba. Pada April 2025, tercatat sebanyak 143 orang terdiagnosa, lalu meningkat menjadi 144 orang pada Mei. Namun, angka tersebut turun menjadi 96 orang pada Juni. Fluktuasi ini dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak pasti, sehingga sulit untuk memprediksi kapan penyakit ini akan mereda.
Kepala Puskesmas Kepanjen, dr. Ruri Pujianti menjelaskan bahwa peningkatan kasus ISPA selalu terjadi setiap tahun saat musim pancaroba. Menurutnya, perubahan iklim yang semakin tidak terduga membuat prediksi lebih sulit dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Dulu, penurunan kasus ISPA bisa diperkirakan dalam waktu satu hingga dua bulan, namun sekarang hal ini tidak lagi bisa dijamin.
Untuk menghadapi lonjakan penyakit, Puskesmas Kepanjen telah melakukan persiapan dengan menyediakan obat-obatan secara cukup. Berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya, stok obat ditingkatkan sekitar 10 persen agar tetap mencukupi ketika terjadi peningkatan kasus. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan obat tetap aman dan bisa digunakan sesuai kebutuhan.
Penyakit ISPA meningkat selama musim pancaroba karena perubahan suhu dan kelembapan yang memengaruhi daya tahan tubuh. Setiap individu memiliki tingkat imunitas yang berbeda-beda. Jika daya tahan tubuh baik, risiko tertular penyakit seperti batuk atau pilek akan lebih rendah.
Untuk mencegah penyakit selama musim pancaroba, dr. Ruri memberikan beberapa saran penting:
- Makanan bergizi: Konsumsi makanan yang kaya akan sayur, buah-buahan, serta protein yang cukup. Hindari minuman manis atau berperasa karena dapat memengaruhi sistem imun.
- Minum air putih: Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup air putih.
- Olahraga rutin: Aktivitas fisik yang teratur membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
- Pola pikir positif: Kesehatan mental juga berpengaruh besar terhadap imunitas. Menghindari pikiran negatif dan menjaga suasana hati yang baik sangat penting.
Selain itu, ia menekankan bahwa suplemen atau vitamin hanya sebagai pelengkap, bukan pengganti dari pola hidup sehat yang utama.
Seorang pasien bernama Arum Setyaningsih mengeluhkan gejala pilek disertai demam yang dialaminya selama tiga hari. Ia sudah mengonsumsi obat dari apotek, namun kondisinya belum membaik. Demam dan pusing yang terus-menerus membuatnya memutuskan untuk datang ke Puskesmas Kepanjen. Ia mengatakan bahwa rasa tidak nyaman akibat demam dan meriang membuatnya harus segera berobat ke dokter.