Ramai Bocil Bermain Robot, Game dan  Boneka

Shalat Tarawih Ramadhan di Masjid Hazret Ömer di Turki, dipenuhi  anak–anak. Para bocil bebas main game, robot hingga bonena, dijamin makan dan minuman istimewa
InfoMalangRaya.com | MASJID Hazret Ömer di Pendik, Istanbul, yang dikenal dengan nama “Masjid Çocuklu” (Masjid Anak) karena banyaknya anak-anak yang jemaah, semarak di bulan Ramadhan ini.
Anak-anak kecil yang ikut shalat tarawih bersama orang tua juga bisa bersenang-senang. Area masjid yang dihiasi dekorasi dan dilengkapi mainan menambah semangat mereka datang, sekaligus menghirup suasana spiritual Ramadhan.
Masjid, tempat pendidikan agama seperti Al-Quran, sirah dan akidah diberikan kepada anak-anak, juga dikenal dengan pelajaran coding robot,  catur, panahan, dan nyanyian dalam bahasa isyarat.
Setelah acara tersebut dibagikan di media sosial dan meningkatnya minat terhadap tempat tersebut, sebuah survei diselenggarakan oleh komunitas masjid. Alhasil, tempat ibadah tersebut kini populer disebut “Masjid Anak” karena sangat ramah terhahdap bocah cilik alias bocil.

🔺İstanbul’daki Hazreti Ömer Camisi, ‘Çocuklu Cami’ olarak ifade ediliyor🔺Aileleriyle birlikte camiye teravih namazı için gelen minikler, her akşam kendilerine ayrılan Ramazan Sokağı’nın yolunu tutuyor’Çocuklu Cami’ye gelen minikler, Ramazan Sokağı’nda hem oynayıp eğlenceli… pic.twitter.com/J12tpngfOs— Voice Of Levant (@VoiceOfLevant) March 16, 2024

Anak-anak kecil yang datang ke masjid bersama keluarga  di halaman sebelum shalat tarawih dan bermain di area yang telah disiapkan pihak masjid untuk mereka. Keluarga mengabadikan momen ini dengan ponsel mereka.
Disediakan Makanan dan Minuman
Selama Ramadhan, yang digambarkan sebagai “Penghulunya Bulan”, anak-anak kecil yang datang ke masjid bersama keluarga untuk shalat tarawih setelah berbuka puasa. Mereka datang ke masjid yang disediakan pengelola setiap malam selama Ramadhan ini.
Masjid HZ Ömer Turki menyediakan tempat bermain anak (AA)
Ada yang berdiri berjejer saat shalat tarawih bersama orang tua, ada pula yang menghabiskan waktu di area bermain, yang telah disiapkan dekorasi dan mainan bertema Ramadhan di pintu masuk dan lantai atas masjid.
Anak-anak yang belajar agama bulan ini langsung diasuh İbrahim Aslan, yang juga petugas muazin masjid. Selain belajar agama, shalat berjamaah, masjid juga menyediakan makanan dan minuman favorit mereka di sebuah meja panjang setelah shalat tarawih usai.
Berdoa dan Bermain
Suara riuh anak yang keluar dari pengeras suara masjid saat shalat tarawih, sering menarik perhatian anak-anak. Ahmet Mahmud Özgütürk (12 tahun), putra imam masjid Beytullah Özgütürk, mengaku sering diminta jadi pembacan iqamah, sementara ayahnya memimpin shalat.
Ahmet Mahmud mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa dia telah meningkatkan diri dengan banyak mengikuti kursus sejak usia 6 tahun. Termasuk meningkatkan bacaan Al-Qur’an.
Ahmed menyatakan banyak menghabiskan waktu bermain-main dengan teman-temannya. Ia juga senang menemani ayahnya saat shalat tarawih.
Dia merasa yakin bahwa ada banyak anak-anak di masjid, dan bahwa dia akan menjadi imam ketika dia besar nanti, dan kemudian dia ingin menjadi seorang mufti.
Meriahnya anak-anak dan bocil di Masjid HZ Ömer Turki (AA)
Seorang anak lain mengaku gembira datang ke masjid karena banyak permainan. Belum lagi dekorasi masjid yang indah selama Ramadhan.
“Saya berdoa dan bermain banuak permainan. Masjid kami didekorasi. Hari pertama, tim mehter datang dan mereka membagikan minuman. Di mana-mana dihias, kami sangat menyukainya. Kami bermain-main di sini, kami senang datang ke masjid,” ujar Ahmet Asaf Nazlıgül (8 tahun), salah satu anak yang membuat halaman masjid gemuruh dengan suaranya yang ceria.
Ia mengaku suka datang ke masjid bersama ayah dan saudara laki-lakinya, Hamza Selamet.  “Saya bisa membaca iqama, membaca adzan, membaca Al-Quran. Saya sangat mencintai teman-teman saya, kami bermain game di sini selama Ramadhan. Saya berpuasa, kami makan bersama saudara saya saat shalat magrib,” kata dia.
Hal senada juga diungkapkan Elif Uzunsinan (12). Uzunsinan mengaku datang ke masjid karena ingin bermain-main dengan teman-temannya dan muazin masjid İbrahim Aslan saat ibunya sedang shalat berjamaah.
“Kami sedang bermain-main dengan teman-temanku sementara ibuku sedang shalat,” kata dia.
Ia menyatakan Ramadhan adaalah saat-saat masjid begitu menyenangkan. “Saya tidak mengetahui tempat ini tahun lalu, tetapi saya datang dan mempelajarinya. Ini adalah tempat yang sangat indah, saya menyarankan semua orang untuk datang,”  kata dia.
Nisa Yücel: bagian terbaiknya adalah bermain boneka (AA)
Nisa Yücel datang ke masjid bersama adik perempuannya. Ia mengaku, tempat favoritnya di masjid adalah taman bermain,  permainan game dan boneka.
“Anak-anak diajari di sini dan ada taman bermain untuk anak-anak. Itu sebabnya kami menyebut tempat ini ‘Masjid Anak’,” ujar Nisa Yücel.  “Senang rasanya bisa berada di sana bersama anak-anak. Solidaritas, meningkatkan cinta dan komitmen, bagian terbaiknya adalah bermain boneka,” ujarnya.
Menyintai Masjid untuk Mencintai Allah
Aslan mengatakan selama Ramadhan ia membagikan kegiatan masjid di media sosial. Aslan juga mencantumkan tujuan acara untuk anak-anak yang diselenggarakan masjid  kepada para dermawan.
“Kami ingin anak-anak kami menjadi generasi yang setia pada agama kita, tanah air kita, dan orang tua mereka. Oleh karena itu, kami ingin mengundang anak-anak ke masjid, yang merupakan tempat di mana perasaan spiritual bergejolak. Jika mereka mencintai masjid, mereka juga akan mencintai Allah, ” ujar Aslan dikutip laman Anadolu.

İstanbul Pendik’te, “Çocuklu Cami” adıyla bilinen Hz. Ömer Camii’ne büyükleriyle teravih namazına gelen minikler, oyuncaklar ve süslemelerle donatılan Ramazan Sokağı’nda hem oynayıp eğlenceli vakit geçiriyor hem de ramazanın manevi atmosferini yaşıyor. pic.twitter.com/ZVn4XwNFHP— Afroasya Today (@afroasyatoday) March 16, 2024

İbrahim Aslan mengatakan mereka senang melaksanakan program “Tarawih Bersama Anak” yang sebenarnya sudah dimulai tahun lalu.
Aslan menuturkan, program seperti ini dinilai untuk menanamkan anak-anak dalam suasana spiritual Ramadhan. Saat sebagian anak berdiri berbaris di samping orang tuanya saat shalat tarawih, sebagian anak bisa bermain di taman bermain.

“Çocuklu Cami”Dini eğitimlerin ve çeşitli aktivitelerin yapıldığı Hz. Ömer Camii çocukların cazibe merkezi oldu. pic.twitter.com/DfdIz16npT

Dakwah Media BCA – Green

Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/

— Diyanet TV (@DiyanetTV) March 18, 2023

Bagi Aslan, permainan hanyalah jembatan bagi anak untuk mencintai masjid dan selanjutnya belajar agama sekaligus mencintainya. “Ini semua hanyalah alat. Kita ingin anak-anak kita bisa mencapai ketenangan beribadah,” ujarnya.
Ia mengatakan, bahwa masjid menyelenggarakan kursus Al-Quran di akhir pekan dan mengajarkan ilmu agama kepada anak-anak melalui banyak kegiatan.
“Saat kami melihat mereka datang ke masjid dan mengobrol dengan kami, kami memahami bahwa mereka sudah terbiasa dengan masjid. Kami sangat senang. Ini,” katanya.
Masjid HZ Ömer Turki makin ramai tatkala liburan sekolah, banyak belajar agama dan al-Quran (AA)
İbrahim Aslan mengatakan dirinya telah berkhidmat di “Masjid Anak” selama 3 tahun. Menurutnya,  jumlah anak-anak yang datang ke masjid terus meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas masjid.
Menurut Anadolu Agency, sebanyak 60 anak secara teratur datang ke masjid pada akhir pekan sekolah, jumlah ini melebihi 300 anak pada waktu liburan dan musim panas.
Banyak kegiatan masjid ini yang dibagikan di media sosial,  menarik perhatian anak-anak dan para orang tua dari berbagai daerah. “Anak-anak membawa ayah, kakek, dan pamannya, ” kata Aslan.
Saat ini, İbrahim Aslan dan istrinya Ayşe Aslan menyelenggarakan kursus untuk anak-anak berusia 4-6 tahun. Sementara imam-khatip Beytullah Özgütürk memberikan pelajaran agana 2 kali selama seminggu.
Sedang istri Beytullah Özgütürk, Fatma Özgütürk, mengajar khusus kaum perempuan. Aslan memberikan contoh bahwa perilaku Baginda Nabi Muhammad ﷺ sangat sayang dan perhatian terhadap terhadap anak-anak.
“Saat Nabi kita sedang berkhotbah, beliau menggendong cucunya, Hasan dan Hussein,” katanya.
“Sultan Muhammad Al Fatih memiliki ungkapan yang sangat indah, ‘Jika tidak ada suara anak-anak berlarian, bermain dan tertawa di barisan belakang saat shalat bersama jamaah di masjid, takutlah nasib generasi mendatang.’ Alhamdulillah, masjid kami dipenuhi anak-anak hari ini,” ujar dia.*
Baca juga: >> Masjid Ramah Anak dan Perempuan Semakin Mendapat Perhatian di Turki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *