Kota Lama Disihir Suara Angklung yang Merdu
Kota Lama kembali menjadi pusat perhatian dengan hadirnya suara merdu dari alat musik angklung. Meski pada saat itu Surabaya diguyur hujan deras, hal tersebut tidak mengurangi semangat para angklungers yang datang dari berbagai kota untuk tampil memainkan alat musik tradisional yang telah mendunia ini.
Angklung resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan oleh UNESCO. Dalam rangka memperingati Hari Angklung Sedunia yang jatuh pada 16 November, Komunitas Angklungers menggelar pagelaran yang menarik 600 peserta untuk bermain bersama di Kota Lama, Surabaya, pada hari Sabtu, 29 November 2025.
Prihyanti Lumbanraja, Ketua Acara, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan musik angklung di tengah masyarakat.

“Kami ingin angklung dari Surabaya ini bisa mendunia. Walaupun ada satu grup yang pernah keluar negeri, tetapi saya harap ini banyak grup dan bisa mendunia. Sehingga budaya Indonesia tidak kalah dengan budaya luar. Bahkan lebih indah, bisa mengemasnya dengan bagus,” ucap Yanti, panggilan akrabnya.
Para angklungers menampilkan lagu-lagu dari berbagai negara sambil memainkan alat musik angklung. Tidak hanya lagu asli Indonesia seperti Dealova, tetapi juga lagu dari Jepang, Korea, dan lagu-lagu barat. Selain itu, pertunjukan alat musik biola yang dibawakan oleh Adin Violin menambah warna dari pagelaran tersebut.
Menurut Yanti, kekompakan dan keselarasan yang tercipta dalam pertunjukan ini adalah hasil dari kerja keras para angklungers yang rutin berlatih setiap minggu.

Pihaknya menyatakan bahwa acara ini bukanlah kali pertama diadakan, namun merupakan acara terbesar yang mampu mengumpulkan 23 grup dari berbagai kota, mulai dari Surabaya, Sidoarjo, hingga Malang.
“Ini yang terbesar dan ini pertama kali dengan peserta terbanyak. Tadi memang hujan tapi mereka semangat sekali, saya bangga,” ucapnya.
Perempuan yang juga menjadi pionir komunitas angklung di Surabaya ini berharap ke depan dapat membuat konser akbar angklungers yang menampilkan musik angklung dengan skala yang lebih besar.
“Sebetulnya kalau sering seperti ini, masyarakat akan jadi sering kenal. Ngangklung bareng dan harapannya anak muda juga bisa mengikuti,” harapnya.

Acara ini pun berhasil mencuri perhatian pengunjung Kota Lama, baik warga lokal maupun turis mancanegara. Rima, salah satu pengunjung asal Padang, Sumatra Barat, merasa terhibur dengan adanya pertunjukan tersebut.
“Lagi liburan di Surabaya dan menginap di Kota Lama, kok ada banyak orang main angklung jadinya menarik apalagi lagu yang dimainkan juga ada lagu yang viral, misalnya tadi dari Korea. Keren sih!” ujarnya.







