RedDdoorz Sesalkan Prostitusi di Tlogomas

MALANG RAYA180 Dilihat

Infomalangraya – MALANG KOTA – Penyegelan hotel di Tlogomas yang dijadikan tempat prostitusi online membuat RedDoorz sebagai mitra pemilik hotel bertindak. RedDoorz sudah memutuskan untuk menghentikan operasional penginapan tersebut. Mereka juga mengancam putus kontrak jika tidak ada perbaikan internal hingga akhir Juni mendatang.
”Sebenarnya kami sudah menghentikan operasional hotel sebelum Satpol PP Kota Malang melakukan penyegelan,” tutur Head of Property Manager RedDoorz Indonesia Reky Hartono Kepada awak media kemarin (31/5).
Dia menjelaskan, sejak awal menjalin kerja sama dengan mitra pemilik hotel di Indonesia, RedDoorz menetapkan regulasi yang sangat dalam perjanjian kerja sama. Selain mengenai legalitas dan perizinan, mereka juga melarang segala bentuk kegiatan prostitusi maupun tindakan kriminal lainnya di lingkungan hotel milik mitra RedDoorz. Pihaknya mengklaim tidak bisa memberikan toleransi atas tindakan yang melanggar perjanjian tersebut.

Merespons keluhan prostitusi online di RedDoorz Griya Cempaka Tlogomas, Reky mengaku langsung melakukan investigasi terlebih dahulu. Alasannya, bisa jadi yang melakukan tindakan prostitusi itu adalah tamu dan tidak ada campur tangan dari pemilik hotel. Namun saat benar-benar terbukti ada prostitusi, pihaknya langsung stop operasional hotel sehingga tidak dapat di-booking melalui aplikasi.
”Kami juga sudah melakukan langkah preventif ke depan. Yakni lebih mengintensifkan komunikasi dan sosialisasi terhadap tamu dan penjaga hotel, untuk tidak melakukan dan bersama-sama mencegah tindakan asusila di dalam kamar hotel seluruh mitra RedDoorz,” jelasnya.
Sementara itu, Head Integrate Communication RedDoorz Cut Nani mengaku sangat menyesali kasus yang menimpa salah satu jaringan mereka di Tlogomas. Dia berjanji akan lebih aktif menyelesaikan masalah itu agar tidak terjadi lagi serupa. ”Kasus di Tlogomas tersebut membuat citra RedDoorz terganggu. Kalau citranya terganggu, pendapatan mitra juga terganggu,” tuturnya.
Saat ini terdapat 146 properti yang bekerja sama dengan RedDoorz di Malang Raya. Kalau di seluruh Indonesia jumlahnya lebih dari 3.000 mitra. Karena itu, kalau citra RedDoorz terganggu, hal tersebut juga akan mengganggu perekonomian banyak pihak. ”RedDoorz berupaya menghadirkan solusi teknologi untuk membangkitkan sektor perhotelan, termasuk memastikan seluruh hotel mitra RedDoorz beroperasi sesuai norma sosial yang berlaku di masyarakat,” ungkapnya. (dur/fat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *