InfoMalangRaya, Indonesia – I League selaku operator kompetisi sudah menetapkan setiap tim di Super League 2025-26 boleh memiliki 11 pemain asing, tapi hanya 8 yang masuk skuad. Nah, 8 pemain itu boleh tampil bersamaan. Regulasi pemain asing yang baru itu mengundang reaksi. Salah satunya dari Yanto Basna, eks bek timnas Indonesia.
Berbeda dengan banyak pihak yang mengomentari soal kuota pemain asing yang bertambah dari 8 orang menjadi 11 orang, Basna coba menyoroti aspek lain. Dia menilai regulasi pemain asing yang ditetapkan I League tersebut kurang karena tak mencantumkan kriteria pemain asing yang boleh direkrut klub-klub Super League.
“Kalo untuk meningkatkan kualitas level liga oke saja. Tapi, bila perlu regulasinya oemain asing yang main di Liga 1 (Super League) Indonesia wajib pernah membela timnas negaranya minimal 3 kali,” urai Yanto Basna seperti dikutip InfoMalangRaya dari unggahan di akun Instagram-nya.
Pemain yang kini membela Persewar Waropen di Divisi III Indonesia itu menambahkan, “Jadi, kalo mau menaikkan kualitas liga, ya pemain asing juga harus dikasih standar tinggi agar dampak ke pemain lokal dan dengan sendirinya akan mendorong liga lebih baik dan profesional.”
Tak Maksimalkan Regulasi Pemain Asing
Unggahan Yanto Basna itu sangat menarik. Pasalnya, selama ini yang selalu dibahas dalam regulasi pemain asing selalu soal kuota. Berapa banyak yang boleh direkrut? Berapa pemain yang boleh masuk skuad dalam sebuah laga? Berapa pemain yang boleh bermain bersama-sama di lapangan? Berapa pemain yang boleh berada di starting XI?
Selama ini, tak ada kualifikasi khusus yang ditetapkan sebagai persyaratan bagi pemain asing untuk berkiprah di Indonesia. Padahal, kualitas ini sangat penting dalam upaya mendongkrak kualitas liga dan pemain lokal. Seperti pernah dikatakan Alexandre Polking, eks pelatih timnas Thailand, pemain asing hanya bisa mendongkrak kualitas liga jika kualitasnya memang jauh di atas pemain-pemain lokal.
Satu hal menarik, regulasi pemain asing yang ditetapkan I League juga sepertinya tak akan dimaksimalkan oleh banyak klub. Persib Bandung melalui pelatih Bojan Hodak menyatakan hanya butuh tambahan 1 pemain asing lagi untuk menambah 8 pemain yang sudah ada saat ini. Sementara itu, Semen Padang dan Arema FC menyiratkan hal yang sama, yakni kemubaziran.
“Kami mempertimbangkan tidak sepertinya, pemain asing pasti ingin bermain kan, itu agak mengganggu ruang ganti nanti,” kata GM Arema FC, Yusrinal Fitriandi. Adapun CEO Semen Padang, Win Bernandino, mengungkapkan, “Kalau (semua) bisa masuk DSP lain cerita. Tapi, kalau memang 8 main dan yang 3 lagi tuh tidak pakai kostum sama sekali, ya jadi mubazir banget.”