Infomalangraya.com –
Share
Tweet
Share
Share
Email
Film terbaru dari Paul W.S. Anderson (“Resident Evil: The Final Chapter“) tampaknya selalu memiliki benang merah yang mudah untuk dikenali. Penuh aksi, menggunakan CGI, dan dibintangi oleh Mila Jovovich (“The Fifth Element“).
Di tahun 2025 ini, Anderson membuat film yang diangkat dari sebuah cerita pendek karya George R.R. Martin (“Game of Thrones“) berjudul sama, “In the Lost Lands“. Seperti apa?
Seorang penyihir wanita yang luar biasa kuat, Gray Alys (Milla Jovovich, “The Fourth Kind“) memiliki kekuatan untuk mewujudkan semua wish atau permintaan dari siapapun, tanpa memandang suku, ras, atau bahkan jabatan. “I refuse no one“, ujarnya kepada setiap orang yang datang ke hadapannya.
Gray Alys selalu menekankan bahwa apa yang mereka minta belum tentu membawa kebahagiaan ataupun sesuai dengan harapan. Meski demikian, orang-orang tetap berdatangan dan meminta kepadanya. Termasuk sang Ratu (Amara Okereke, “The Morning After“) yang meminta Gray Alys agar memberikannya kekuatan seorang werewolf.
Sementara itu kekasih sang Ratu sekaligus panglima kerajaan Jerais (Simon Lööf, “Threesome“) meminta wish lain yang bertolak belakang dengan sang Ratu. Gray Alys menerima permintaan kedua orang tersebut dan mencari sang werewolf dengan bantuan seorang hunter bernama Boyce (Dave Bautista, “Guardians of the Galaxy“). Berhasilkah ia?
Menonton film-film Paul W.S. Anderson pasti akan membangkitkan perasaan nostalgia. Terutama bagi kamu yang juga merupakan seorang gamer. Banyak dari film-film Anderson yang tak hanya diangkat dari videogame, tapi juga memiliki estetik dan angle yang sama seperti videogame.
Tahun ini, Anderson menggunakan Unreal Engine yang biasa digunakan oleh videogame-videogame ternama untuk film terbarunya. Tak heran jika banyak penonton akan merasakan sensasi de ja vu saat menonton “In the Lost Lands”. Bahkan banyak adegan-adegan yang ditampilkan juga mengingatkan kita akan action sequence dalam cut scene di sebuah video game.
Tentu saja tidak semua orang bisa menerima gaya penuturan dalam film-film Anderson. Pasti ada beberapa orang yang kurang suka dengan estetika tersebut. Namun bagi para fans film-film action fantasy yang tahu dan kenal dengan gaya Anderson, paling tidak bisa lebih menerimanya dengan baik.
Meski ada beberapa adegan dan dialog yang terkesan kaku, film berdurasi 1 jam 41 menit ini juga menyajikan beberapa adegan pertarungan yang cukup menarik untuk disimak. Kalau kamu tak sabar untuk segera menonton film terbaru Anderson ini. Saksikan saja di bioskop-bioskop di Indonesia mulai pertengahan Maret ini!
Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Twitter dan Instagram TipsPintar.com. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video menarik dari kita, jangan lupa Subcribe YouTube Channel TipsPintar.com