Infomalangraya.com –
Share
Tweet
Share
Share
Email
Martin Bourboulon (Divorce French Style) menjadi sutradara terbaru yang mengangkat adaptasi novel klasik karya Alexandre Dumas. Meski telah berkali-kali diangkat ke dalam berbagai medium baik itu film, TV maupun animasi, “The Three Musketeers” tampaknya masih memiliki berbagai sisi yang bisa digali dan menampilkan sisi lain dari kisah legendaris tersebut.
Dibagi menjadi dua film, “The Three Musketeers – Part 1: D’Artagnan” menawarkan sebuah sajian petualangan yang mewah, penuh aksi dan patuh pada sumber novelnya. Penonton akan dimanjakan dengan beragam kostum memukau, alur cerita yang mengalir cepat, hingga pertarungan demi pertarungan yang mendebarkan. Seperti apa?
Kisah dimulai di negara Perancis pada tahun 1627. D’Artagnan (François Civil, “Love at Second Sight“), seorang bangsawan muda dari kota kecil bertolak menuju Paris dengan harapan untuk bisa bergabung dengan The Musketeers. Sudah menjadi impian hidup pemuda ini untuk menjadi bagian dari pasukan elit yang loyal kepada sang raja. Namun di tengah-tengah perjalanan tersebut, D’Artagnan terlibat dengan sebuah konflik yang hampir membuatnya kehilangan nyawa.
Yang menarik, kejadian tersebut ternyata merupakan salah satu skema yang dirancang oleh seorang wanita misterius (Eva Green, “Casino Royale“) yang telah ditunjuk oleh Cardinal de Richeliu (Eric Ruf, “Les Rois Maudit“) untuk membantu menjatuhkan sang Raja (Louis Garrel, “Little Women“) dan Ratu Perancis (Vicky Krieps, “Phantom Thread“) dari singgasananya.
Setelah melalui berbagai rintangan, D’Artagnan yang akhirnya berhasil mendatangi markas The Three Musketeers kemudian dipertemukan dengan Athos (Vincent Kassel, “Black Swan“), Aramis (Romain Duris, “The Beat That My Heart Skipped“), dan Porthos (Pio Marmaï, “The Trouble With You“) lewat cara yang cukup unik.
Ketiga sahabat baru ini kemudian mau tak mau terlempar ke dalam pusaran intrik politik yang melibatkan Raja, Ratu dan seorang Duke Buckingham dari Inggris. Dibantu oleh salah seorang terdekat sang Ratu bernama Constance (Lyna Khoudri, “The French Dispatch“), D’Artagnan dan ketiga Musketeers menguak misteri dibalik niat busuk sang Cardinal. Berhasilkah mereka?
Meski sempat gagal melejitkan biopic “Eiffel” tahun lalu, Bourboulon kini sukses menyajikan sebuah adaptasi The Three Musketeers yang tak hanya realistis, tapi juga indah untuk dilihat dan dinikmati. Penonton benar-benar dibuat tenggelam dalam dunia baru penuh intrik mendebarkan.
Sang sutradara tak hanya menyelipkan humor dan beragam detail kecil yang menarik, tapi juga mampu menyajikan pertarungan yang seru. Baik itu adu pedang, maupun senjata api. Jika ada sedikit kekurangan, mungkin terletak pada penggunaan kamera disaat terjadi pertarungan. Shaky cam memang mampu membuat adegan terasa lebih realistis, namun untuk sebagian orang, kamera yang bergerak cepat dan sarat goyangan bisa membuat pusing beberapa penonton yang tidak terbiasa.
Selain itu, semua aspek lainnya sangat memuaskan. Terutama akting aktor dan aktrisnya. Eva Green benar-benar mencuri perhatian sebagai perannya yang misterius. François Civil juga sukses memerankan karakter D’Artagnan dengan sangat menawan. Jika kamu belum ada rencana untuk menonton film akhir pekan ini, saksikan “The Three Musketeers – Part 1: D’Artagnan” di bioskop-bioskop terdekat!
Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Twitter dan Instagram TipsPintar.com. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video menarik dari kita, jangan lupa Subcribe YouTube Channel TipsPintar.com