Probolinggo (IMR) – Pemerintah Kota Probolinggo resmi memulai proyek penataan ulang GOR A. Yani sebagai bagian dari transformasi kawasan publik. Proyek ini bekerja sama dengan PT Bromo Tirta Lestari untuk menghadirkan sentra kuliner dan ruang pertunjukan seni yang lebih tertata.
Penandatanganan nota kesepakatan dilakukan di Ruang Transit Kantor Wali Kota. Dalam kesempatan itu, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin dan Direktur PT Bromo Tirta Lestari, Sugio Purnomo, menandatangani dokumen kerja sama.
Proyek ini menargetkan kawasan GOR A. Yani menjadi ruang multifungsi yang tidak hanya memfasilitasi pedagang, tetapi juga seni pertunjukan masyarakat. Harapannya, lokasi ini akan menjadi magnet ekonomi baru bagi warga setempat.
Pemkot menyebutkan bahwa proyek ini juga bagian dari upaya merapikan kawasan PKL yang selama ini tersebar di berbagai titik kota. Termasuk di antaranya PKL di Alun-alun dan Jalan dr. Sutomo yang akan direlokasi secara bertahap.
Wali Kota Aminuddin menyebut relokasi ini mencakup 186 PKL yang akan menempati lapak ukuran 2×2 meter. “Kami ingin aktivitas ekonomi tetap berjalan, namun dengan penataan yang rapi dan tidak merusak estetika kota,” ujarnya.
Pemerintah menetapkan target penyelesaian proyek pada akhir Juli 2025, dengan pengerjaan awal dimulai Senin (8/7). Proses akan dimulai dari paving area selatan GOR dan dilanjutkan ke sisi utara.
Plh. Kepala Dinas PUPR-Perkim Kota Probolinggo, Ari Puspita, mengatakan proses pembongkaran lapak lama sudah berlangsung. Setelah paving selesai, investor akan langsung memasang struktur lapak baru yang sudah dirancang.
Direktur PT Bromo Tirta Lestari, Sugio Purnomo, menyampaikan bahwa perusahaan berkomitmen mendukung kemajuan Kota Probolinggo. “Desain dan rangka lapak sudah kami siapkan, tinggal menunggu fondasi dari pemkot rampung,” ujarnya.
Pihak perusahaan juga mengalokasikan dana sebesar Rp1,4 miliar untuk menunjang pembangunan fasilitas tersebut. Mereka berharap sentra kuliner ini menjadi pusat interaksi warga yang bersih, nyaman, dan strategis.
Lewat kolaborasi ini, Kota Probolinggo menargetkan terciptanya ruang publik yang mendukung ekonomi kerakyatan. Penataan ini diharapkan menjadi wajah baru kota yang lebih modern tanpa meninggalkan nilai sosial masyarakat. [ada/aje]