InfoMalangRaya.com– Antara 6.000 dan 10.000 orang ambil bagian dalam aksi solidaritas Palestina di Jenewa hari Sabtu (27/9/2025). Aksi itu merupakakn demonstrasi pro-Palestina terbesar yang pernah digelar di wilayah itu sejak tahun 2023.
Pihak kepolisian setempat menghitung peserta aksi mencapai 6.000 orang, sementara menurut Keystone-ATS lebih dari 8.000 dan panitia menyebut angka lebih dari 10.000. Gerakan BDS (Boycott-Divestment-Sanctions) mengecam Swiss, yang dengan alasan netralitas justru menunjukkan keberpihakan pemerintah kepada Israel.
Berbicara di depan kerumunan orang di Place de Neuve, seorang anggota dari gerakan itu menyeru kepada institusi-institusi dan perusahaan-perusahaan Swiss supaya segera menghentikan kerja sama atau kolaborasi mereka dengan Israel. “Genosida terus berlangsung dan Israel menggunakan kelaparan massal sebagai senjata untuk melakukan pembersihan etnis populasi di Gaza,” kata BDS seperti dilansir Swissinfo.
Para demonstran turun ke jalan “mengutuk mengecam keterlibatan keuangan bank UBS dengan Negara Israel”. Sebuah spanduk dibentangkan di depan kantor cabang bank itu di Bel-Air. Dalam aksi tersebut, foto-foto anak-anak di Gaza ditunjukkan pada sejumlah banner berukuran besar, berikut nama dan usia mereka.
Menurut BDS, pengakusan atas Negara Palestina oleh sejumlah negara Barat tidak mengubah urgensi situasi di lapangan yang terjadi atas penduduk Palestina.
Para demonstran juga mengutuk sikap pemerintah Swiss yang cenderung berpihak kepada Zionis Israel. “Swiss, kamu tidak mengakui Palestina. Saya juga tidak mengakuimu lagi,” bunyi tulisan yang dibawa sejumlah pengunjuk rasa. Ada pula pengunjuk rasa yang membawa tulisan singkat berbunyi “Memalukan”, mengecam sikap Swiss dalam isu Palestina.
Kerumunan demonstran itu, yang awalnya menyemut dalam satu kerumunan, kemudian bergerak menyeberangi Pont du Mont-Blanc dan berhenti di belakang stasiun kereta, di Parc des Cropettes, dalam suasana kegembiraan. Aksi solidaritas Palestina itu berlangsung aman dan damai tanpa bentrokan. Kebanyakan pengunjuk rasa merupakan orang muda dan keluarga-keluarga yang datang untuk menunjukkan solidaritas mereka kepada rakyat Palestina.
Sementara itu pada waktu yang sama, lebih dari 2.000 orang pengunjuk rasa — menurut data dari kepolisian setempat — berkumpul di Bellinzona untuk melakukan aksi serupa. Di tengah guyuran hujan, mereka berjalan kaki dari sebuah titik di dekat stasiun menuju Piazza Governo, di mana terdapat gedung pemerintahan daerah Ticino. Mereka menuntut Dewan Federal “menghormati komitmen-komitmen berkaitang dengan HAM”.
“Palestina libera, liberi tutti!” (Palestine merdeka, semua orang merdeka!) bunyi salah satu tulisan yang diusung oleh pengunjuk rasa. “Hentikan senjata, hentikan bisnis kotor”, bunyi tulisan lain. Banyak pengunjuk rasa yang mengajak keluarga mereka untuk mengikuti aksi solidaritas Palestina itu.*







