Ringgo Agus Rahman dan Film “Panggil Aku Ayah” sebagai Jembatan Emosional dengan Anak-Anak
Dalam acara Press Conference Trailer & Poster Reveal yang digelar di XXI Senayan City, Jumat (4/7/2025), Ringgo Agus Rahman kembali menarik perhatian publik lewat perannya dalam film drama keluarga terbaru berjudul Panggil Aku Ayah. Selain sekadar proyek akting, film ini memiliki makna pribadi bagi Ringgo. Ia menjadikannya sebagai cara untuk lebih dekat dengan anak-anaknya, khususnya dalam memperkuat hubungan sebagai seorang ayah.
Alasan Memilih Peran di Film “Panggil Aku Ayah”
Bagi Ringgo, memilih proyek film bukan hanya tentang tantangan atau jalan cerita yang menarik. Lebih dari itu, ia juga mempertimbangkan apakah karya tersebut bisa dibagikan bersama keluarganya, terutama dengan dua putranya yang masih kecil.
“Film yang saya perankan yang bisa ditonton anak saya itu tidak banyak,” ujar Ringgo secara jujur. Ia mengungkapkan bahwa beberapa film yang pernah ia bintangi tidak cocok untuk usia anak-anak. Hal ini membuatnya semakin selektif dalam memilih peran.
Film Panggil Aku Ayah menjadi salah satu pilihan yang tepat karena memiliki tema keluarga yang kuat serta nilai-nilai kemanusiaan dan kasih sayang antara ayah dan anak. Bagi Ringgo, momen menonton film bersama anak tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga kesempatan untuk menjalin komunikasi yang lebih dalam dan bermakna.
Film Sebagai Bahan Diskusi dengan Anak
Salah satu hal yang membuat Ringgo senang adalah kemungkinan film ini menjadi bahan diskusi dengan anak-anaknya. Melalui cerita-cerita dalam film, ia bisa menyampaikan nilai-nilai keluarga, pentingnya kehadiran seorang ayah, serta tantangan hidup yang sering kali tak terlihat.
“Ini bisa ditonton sama anak gue nih. Jadi banyak bahan diskusi sama anak gue, itu gue suka,” ujarnya. Ringgo melihat momen berdiskusi dengan anak sebagai bagian penting dari pengasuhan. Ia berharap film ini menjadi kenangan manis untuk anak-anaknya kelak, saat mereka dewasa.
Keinginan Untuk Memiliki Anak Perempuan
Dalam kesempatan yang sama, Ringgo Agus juga secara terbuka membagikan keinginannya yang belum terwujud. Ia ingin memiliki anak perempuan. Saat ini, ia dan Sabai Morscheck diketahui telah dikaruniai dua anak laki-laki.
“Seorang ayah adalah cinta pertama anak perempuannya,” ujar Ringgo mengutip kalimat yang sangat membekas di hatinya. Bagi Ringgo, peran seorang ayah bukan hanya sebagai pelindung atau pemberi nafkah, melainkan juga sebagai figur pertama yang membentuk pemahaman anak perempuan tentang kasih sayang dan ketulusan laki-laki.
Meski begitu, Ringgo menegaskan bahwa saat ini ia dan istri tidak memiliki rencana untuk menambah anak. Ia lebih memilih fokus pada pengasuhan kedua putranya dengan penuh perhatian.
Kesempatan Berperan sebagai Ayah dari Anak Perempuan
Keinginan Ringgo untuk memiliki anak perempuan sedikit terwujud dalam film Panggil Aku Ayah. Dalam film ini, ia berperan sebagai seorang ayah yang memiliki anak perempuan, diperankan oleh aktris cilik Myesha Lin. Pengalaman ini memberinya rasa bahagia yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
“Kebetulan di film Panggil Aku Ayah diberi kesempatan untuk memiliki anak perempuan yang lucu ini,” kata Ringgo sambil tersenyum kepada Myesha. Hubungan mereka selama proses syuting terjalin hangat. Chemistry mereka sebagai ayah dan anak berhasil menciptakan dinamika emosional yang kuat di layar.
Bagi Ringgo, peran ini memberinya pengalaman baru dalam menggali rasa sayang dan empati. Ia merasa lebih dekat dengan ‘anak perempuan’ yang selama ini hanya ada dalam imajinasi. Myesha juga memberi warna berbeda pada proses syuting, membuat suasana lebih hangat dan menyenangkan.
Menampilkan Sisi Humanis dari Profesi Debt Collector
Selain itu, salah satu alasan Ringgo menerima tawaran bermain di film ini adalah karena peran yang unik dan menantang. Ia memerankan seorang debt collector, profesi yang sering digambarkan dengan citra keras dan penuh tekanan. Namun, dalam film ini, Ringgo ingin menunjukkan bahwa di balik stigma tersebut, ada sisi manusia yang jarang dilihat orang.
“Mereka ini juga manusia yang harus tinggal jauh dari keluarganya,” ujar Ringgo. Baginya, karakter ini merepresentasikan sosok ayah yang bekerja keras demi keluarganya, bahkan jika itu berarti menahan rindu dan menghadapi tekanan.
Ringgo berharap penonton bisa lebih bijak dalam menilai orang lain dan melihat bahwa setiap orang memiliki cerita dan perjuangan masing-masing yang tidak selalu tampak di permukaan.
Melalui film Panggil Aku Ayah, Ringgo tidak hanya berakting, tetapi juga menyampaikan pesan personal sebagai seorang ayah. Dari keinginan memiliki anak perempuan hingga menampilkan sisi humanis dari profesi yang dipandang sebelah mata, film ini menjadi jembatan diskusi bersama anak-anaknya. Ia ingin membuktikan bahwa setiap peran bisa memiliki makna yang lebih dalam.