Tuntutan Jaksa Agung Louisiana terhadap Roblox
Jaksa Agung Louisiana, Liz Murrill, telah mengajukan gugatan terhadap perusahaan game Roblox. Gugatan ini menuduh bahwa Roblox gagal melindungi anak-anak dari ancaman predator seksual. Menurut Murrill, sistem yang digunakan oleh Roblox tidak memiliki mekanisme verifikasi usia yang memadai, sehingga pengguna bisa dengan mudah membuat akun dengan tanggal lahir palsu.
Dengan adanya celah ini, orang dewasa dapat berpura-pura sebagai anak-anak, dan sebaliknya. Gugatan ini diajukan di Pengadilan Distrik Yudisial ke-21 Louisiana pada hari Kamis (15/8). Dalam pernyataannya, Murrill menyebut bahwa Roblox lebih mementingkan pertumbuhan pengguna, pendapatan, dan keuntungan daripada keselamatan anak-anak.
Konten Berbahaya di Platform
Gugatan yang terdiri dari 42 halaman tersebut juga menyebutkan adanya konten seksual eksplisit di platform Roblox. Beberapa contoh konten yang disebutkan adalah ‘Escape to Epstein Island’, ‘Diddy Party’, dan ‘Public Bathroom Simulator Vibe’. Hal ini menunjukkan bahwa ada risiko signifikan bagi pengguna, khususnya anak-anak, yang bisa terpapar materi yang tidak pantas.
Selain itu, ada kasus seorang pria di Louisiana yang ditangkap karena menggunakan Roblox dan memiliki konten eksploitasi seksual anak. Kejadian ini semakin memperkuat tudingan bahwa platform ini tidak cukup aman untuk pengguna yang masih muda.
Jumlah Pengguna dan Kebijakan Perusahaan
Roblox, yang diluncurkan pada tahun 2006, kini memiliki sekitar 82 juta pengguna aktif harian. Dari jumlah tersebut, sebanyak 20% di antaranya berusia di bawah sembilan tahun. Angka ini menunjukkan betapa besar populasi anak-anak yang menggunakan layanan ini setiap hari.
Melalui laman resmi mereka, Roblox membantah tuduhan bahwa perusahaan sengaja membiarkan pengguna berisiko seperti anak-anak dieksploitasi. Juru bicara perusahaan mengatakan bahwa Roblox telah menginvestasikan sumber daya besar untuk memastikan keamanan pengguna. Langkah-langkah yang diambil termasuk pembatasan berbagi informasi pribadi dan pengawasan konten secara ketat.
Namun, juru bicara tersebut juga mengakui bahwa pelaku jahat sering kali mencoba mengakali sistem yang ada agar pengguna keluar dari platform. Di luar platform, standar keamanan bisa jauh lebih rendah, sehingga meningkatkan risiko bagi pengguna.
Upaya Baru yang Dilakukan oleh Roblox
Pada November 2024, Roblox meluncurkan sejumlah langkah baru untuk meningkatkan keamanan pengguna. Salah satu langkah tersebut adalah melarang pengguna di bawah 13 tahun mengirim pesan langsung. Selain itu, perusahaan juga menambahkan kategori konten berdasarkan usia.
Meskipun demikian, Jaksa Agung Louisiana, Liz Murrill, menilai langkah-langkah ini terlambat dan kurang memadai. Ia menekankan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Roblox belum cukup untuk melindungi anak-anak dari ancaman yang ada di platform tersebut.
Kesimpulan
Tuntutan yang diajukan oleh Jaksa Agung Louisiana terhadap Roblox menunjukkan pentingnya kesadaran akan keamanan pengguna, khususnya anak-anak. Meskipun perusahaan telah mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan keamanan, masih ada keraguan tentang efektivitas dan kecukupan tindakan yang dilakukan. Pertanyaan besar tetap muncul: apakah Roblox benar-benar siap melindungi pengguna yang paling rentan dari ancaman di dunia digital?