Kritik dari Legenda Sepak Bola Indonesia terhadap Performa Timnas U-23
Legenda sepak bola Indonesia, Rully Nere, memberikan kritik tajam terhadap performa Garuda Muda saat menghadapi timnas U-23 Vietnam dalam laga final Kejuaraan ASEAN U-23 2025. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, berakhir dengan skor 0-1 untuk kemenangan Vietnam. Gol tunggal yang dicetak oleh Nguyen Cong Phuong pada menit ke-37 menjadi pembeda dalam pertandingan tersebut.
Rully Nere, yang kini berusia 68 tahun, menyatakan bahwa pemain Garuda Muda terlalu terbawa oleh permainan lawan. Hal ini membuat permainan apik yang sebelumnya mereka tunjukkan tidak muncul lagi dalam pertandingan ini.
”Pertandingan tadi, kalau saya lihat, anak-anak bukan fokus ke permainan, tapi fokus ke lawan. Akhirnya jadi tidak jalan,” ujar Rully, yang pernah membela timnas senior sebanyak 38 kali.
Menurut Rully, permainan Garuda Muda terlihat tidak memiliki variasi. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya, para pemain bisa bermain secara satu atau dua. Namun, dalam pertandingan ini, permainan terlihat seperti maju mundur tanpa strategi yang jelas.
”Sebelumnya itu kan kita lihat mereka bisa main satu, dua. Ini tidak. Main bola ke depan, belakang lagi, ke depan, ke belakang lagi. Jadi tidak ada variasi. Karena mereka sudah fokus ke lawan,” tambahnya.
Selain soal permainan, Rully juga mengkritik Garuda Muda karena terlalu reaktif terhadap keputusan wasit. Menurutnya, sikap seperti ini tidak sesuai dengan standar tim nasional.
”Lihat, ada apa-apa, datang berkerumun. Kayak kompetisi di kita, maaf kalau kita bilang kayak tarkam, kan tidak bagus juga. Ini kan kesebelasan nasional. Seharusnya mereka juga main yang baik, penonton juga senang,” katanya.
Rully juga menyoroti kurangnya pemain skillful di skuad Garuda Muda. Ia menilai, pemain-pemain dengan kemampuan teknis tinggi sangat dibutuhkan ketika skema permainan utama gagal.
”Tadi saya lihat tidak ada pemain yang punya skill. Kalau ada pemain yang punya skill, kita juga nonton, kita lihat. Enak, kan? Tadi tidak ada sama sekali,” ujarnya.
Setelah turnamen ini, Garuda Muda akan segera fokus pada babak kualifikasi Piala Asia U-23 2026 yang akan digelar di Sidoarjo pada bulan September. Meski secara penampilan Rully merasa cukup puas dengan pelatih timnas U-23 Gerald Vanenburg, ia menilai sang pelatih masih perlu belajar banyak lagi.
”Ya, mungkin buat saya, dia baru pertama kali. Dia juga harus belajar karakter orang Indonesia. Ini kan bukan Belanda. Jadi dia harus, itu yang harus difokuskan,” kata Rully Nere.