InfoMalangRaya –
IMR, Jakarta: Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serkat hari ini, Jumat (5/1/2024) akan berfluktuatif. Sentimen pasar terhadap berbagai data ekonomi, utamanya data ekonomi AS akan menentukan arah penguatan dan pelemahan mata uang rupiah.Dalam penutupan perdagangan hari Kamis kemarin, rupiah melemah 10 poin atau 0,06 persen di posisi Rp15.490 per dolar AS. Rupiah berlanjut melemah karena mata uang dolar AS yang terus menguat, setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed.Pertemuan rutin Bank Sentral Amerika Serikat itu memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di kisaran 5,25 -5,5 persen. Para pejabat The Fed mengindikasikan tingkat suku bunga sudah pada puncak siklus pengetatan moneter.Baca Juga: Pemangkasan Suku Bunga The Fed Samar, Rupiah Melemah Sore IniThe Fed memberi sinyal pemangkasan suku bunga di tahun ini, tapi tidak memberi keterangan kapan tepatnya pemangkasan akan mulai dilakukan. Situasi itu membuat eskpektasi pasar yang sebelumnya tinggi menjadi menurun terhadap pemangkasan suku bunga.”Penilaian pasar saat ini menunjukkan sekitar 72% kemungkinan bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya pada bulan Maret. Persentase itu menurun, dibandingkan dengan peluang 90% pada minggu lalu, menurut alat CME FedWatch,” kata Analis Pasar Uang Ibrahim Assuaibi dalam analisisnya saat penutupan perdagangan Kamis kemarin.Menurut Ibrahim, pasar kini sedang menantikan data tenaga kerja non-pertanian (nonfarm payrolls) AS yang akan dirilis hari Jumat ini. Data tersebut kemungkinan akan memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai seberapa besar ruang yang dimiliki The Fed untuk menurunkan suku bunganya. “Untuk perdagangan hari ini, rupiah akan bergerak fluktuatif, dan diperkirakan akan ditutup melemah. Rentang pergerakan rupiah di kisaran Rp15.470- Rp15.550 per dolar AS,” ujar Ibrahim.Untuk indeks saham, Tim Analis BNI Sekuritas memprediksi IHSG akan mengalami koreksi. Pada penutupan perdagangan Kamis sore, IHSG naik 1,11% atau 80,67 poin ke posisi 7.359.Posisi IHSG tersebut, menjadi rekor tertinggi baru di awal tahun 2024. penguatan IHSG kemarin, disertai dengan net buy (aksi beli) asing sebesar Rp1,3 triliun.“Hari ini IHSG berpotensi koreksi terbatas. Level support IHSG berada di 7.280-7.330 dan level resist di 7.400-7.450,” kata Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman.