Sektor Kesehatan Dianggap Paling Aman dari Ancaman Otomatisasi
Dalam era di mana kecerdasan buatan (AI) berkembang pesat dan mulai memengaruhi berbagai bidang pekerjaan, sektor kesehatan muncul sebagai salah satu profesi yang dinilai paling aman dari ancaman otomatisasi. CEO OpenAI, Sam Altman, menyatakan bahwa perawat, dalam particular, tidak bisa sepenuhnya digantikan oleh teknologi. Hal ini karena aspek manusiawi dalam layanan kesehatan memiliki peran yang tidak dapat dihilangkan.
Altman menekankan bahwa dalam momen-momen penting seperti perawatan kesehatan, koneksi emosional antara pasien dan tenaga medis sangat penting. “Saya yakin bahwa pekerjaan seperti perawat tidak akan terlalu terdampak. Orang benar-benar membutuhkan hubungan manusia yang mendalam dalam situasi tersebut, tidak peduli sebaik apa pun saran dari AI atau robot,” ujarnya.
Profesi Lain Justru Rentan Terhadap Otomatisasi
Selain sektor kesehatan, Altman juga menyoroti bahwa beberapa profesi lain jauh lebih rentan terhadap otomatisasi. Misalnya, pekerjaan di bidang layanan pelanggan atau customer service cenderung lebih mudah digantikan oleh teknologi. Menurutnya, banyak pekerjaan yang saat ini dilakukan melalui telepon atau komputer akan hilang dan lebih baik dilakukan oleh AI.
Di sisi lain, sektor teknologi seperti pemrograman mengalami dampak yang lebih kompleks. Meskipun alat AI membantu para programmer meningkatkan produktivitas, masa depan pekerjaan di bidang ini masih belum jelas. “Permintaan perangkat lunak sangat besar. Namun, jika kita melangkah lima atau sepuluh tahun ke depan, apakah akan ada lebih banyak pekerjaan atau lebih sedikit? Itu masih menjadi pertanyaan bagi saya,” tambah Altman.
Proyeksi Pertumbuhan Tenaga Kerja di Sektor Kesehatan
Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat memperkirakan penambahan 5,2 juta pekerjaan baru dalam dekade mendatang. Dari jumlah tersebut, sektor kesehatan dan bantuan sosial diprediksi menjadi yang paling cepat tumbuh. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya kebutuhan perawatan lansia dan layanan disabilitas.
Pada 2034, lapangan kerja di bidang kesehatan diperkirakan naik sebesar 21 persen, menciptakan lebih dari 528.000 posisi baru. Namun, pertumbuhan sektor ini tidak selalu stabil. Pada Agustus 2025, hanya ada penambahan 31.000 pekerjaan, turun dibandingkan rata-rata 42.000 dalam setahun terakhir. Tekanan ekonomi yang lebih luas serta potensi pemangkasan anggaran Medicaid disebut sebagai hambatan.
Generasi Z Mulai Melirik Karier Kesehatan
Di tengah gelombang AI yang mengancam banyak pekerjaan kantoran, sektor kesehatan kini dipandang sebagai jalur karier yang aman. Generasi muda, khususnya Gen Z, mulai melihat profesi dokter maupun perawat sebagai pilihan strategis yang menawarkan stabilitas lebih besar.
CEO Google DeepMind, Demis Hassabis, juga menyampaikan pandangan serupa. Ia menegaskan bahwa empati manusia adalah aspek esensial dalam perawatan. “Ada banyak hal yang tidak ingin kita serahkan pada mesin. Anda tidak ingin dirawat oleh perawat robot—ada aspek empati manusia yang sangat khas dalam perawatan itu,” ujarnya kepada Wired.
Kesehatan Bukan Hanya Sektor Ekonomi, Tapi Juga Fondasi Hubungan Manusia
Dengan semakin kuatnya penetrasi AI di berbagai bidang, pandangan Altman dan Hassabis mempertegas bahwa kesehatan bukan sekadar sektor vital ekonomi, tetapi juga fondasi hubungan manusia yang tak tergantikan teknologi. Meskipun AI memberikan banyak manfaat, seperti meningkatkan efisiensi dan akurasi diagnosis, aspek emosional dan kemanusiaan tetap menjadi elemen kunci dalam layanan kesehatan.
Oleh karena itu, sektor kesehatan tetap menjadi pilihan yang menjanjikan untuk masa depan, terutama bagi mereka yang ingin menjalani karier dengan stabilitas dan makna yang lebih dalam.