Infomalangraya.com –
Partai Konservatif Pena Colorado menghadapi tantangan berat dari kiri atas korupsi, dan kemiskinan.
Santiago Pena berada di jalur kemenangan dalam pemilu Paraguay, yang akan mengembalikan Partai Colorado yang konservatif ke pemerintahan setelah kampanye yang diperebutkan dengan ketat yang mengancam akan mengakhiri kekuasaannya selama tujuh dasawarsa.
Ekonom berusia 44 tahun dan mantan menteri keuangan itu memiliki hampir 43 persen suara, dengan hampir 96 persen surat suara telah dihitung, kata badan pemilihan negara itu.
Saingan sayap kiri Efrain Alegre, 60, dari koalisi kiri-tengah Concertacion mendapatkan 28 persen, katanya.
Sekitar 4,8 juta dari 7,5 juta penduduk negara Amerika Selatan itu berhak memilih dalam pemilihan presiden dan legislatif.
“Terima kasih atas kemenangan Colorado ini, terima kasih atas kemenangan Paraguay ini,” kata Pena dalam pidatonya. Alegre belum menyerah, tetapi Presiden saat ini Mario Abdo mengucapkan selamat kepada Pena di Twitter, menyebutnya sebagai “presiden terpilih”.
Alegre, seorang pengacara, memiliki keunggulan tipis dalam jajak pendapat menjelang pemungutan suara, meningkatkan prospek bahwa dia dapat menggeser Partai Colorado yang telah memerintah hampir terus menerus sejak 1947 – melalui kediktatoran dan sejak kembalinya demokrasi pada tahun 1989.
Meskipun berbeda dalam kebijakan ekonomi dan internasional, kedua pelopor sama-sama konservatif secara sosial, membela hak anti-aborsi yang kuat dan sikap anti-perkawinan gay di negara yang sangat Katolik.
Paraguay adalah salah satu dari 13 negara yang mengakui Taipei daripada Beijing, dan Alegre telah berjanji untuk mempertimbangkan kembali hal ini jika dia menang.
China menganggap Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan demokratis sebagai bagian dari wilayahnya, tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk menguasai pulau itu, dan telah berusaha untuk mengisolasi Taiwan di panggung internasional.
Honduras mengalihkan kesetiaan ke Beijing pada Maret, menyusul Nikaragua pada 2021, El Salvador pada 2018, Panama pada 2017, dan Kosta Rika pada 2007.
Pena mengatakan dia akan mempertahankan hubungan dengan Taiwan, tetapi memindahkan kedutaan Paraguay di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Paraguay sebelumnya memindahkan kedutaannya pada 2018, tetapi membatalkan keputusannya dalam beberapa bulan.
Alegre telah mengkampanyekan korupsi di Partai Colorado, yang baru-baru ini melihat dua anggota utamanya terkena sanksi oleh Amerika Serikat atas dugaan korupsi.
Mereka termasuk mentor politik Pena dan presiden Partai Colorado, mantan Presiden Horacio Cartes.
Paraguay berada di peringkat 137 dari 180 negara pada Indeks Persepsi Korupsi Transparency International.
Masalah pemilu lainnya termasuk kemiskinan, ketidaksetaraan sosial dan kejahatan yang meningkat.
