Sejarah Santo Antonius dari Padua
Santo Antonius dari Padua adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Gereja Katolik. Ia dikenal sebagai pelindung bagi banyak kelompok masyarakat, termasuk para pengelana, orang-orang hilang, barang-barang yang hilang, orang miskin, dan disabilitas. Selain itu, ia juga diberi julukan “Penyembuh Gereja” oleh Paus Pius XII pada 16 Januari 1946.
Kehidupan Awal Santo Antonius
Santo Antonius lahir dengan nama Fernando Martins de Bulhoes pada tanggal 15 Agustus 1195 di Lisbon, Portugal. Meskipun ia lahir dari keluarga kaya, ia dibesarkan oleh gereja sesuai rencana orang tuanya. Ketika berusia 15 tahun, Fernando diterima sebagai Kanon Reguler Ordo Salib Suci yang berada di bawah perintah Santo Agustinus. Pada usia tersebut, ia juga diperkirakan telah menjadi pastor.
Selama hidupnya di biara, kehidupannya tidak selalu tenang. Teman-temannya sering berkunjung dan terlibat dalam diskusi politik yang sengit. Akhirnya, Fernando dikirim ke Coimbra untuk memulai studi intensif tentang teologi Agustinian yang dipadukan dengan visi Ordo Fransiskan.
Perjalanan Menjadi Penyebar Agama
Sepuluh tahun kemudian, Fernando bergabung dengan Ordo Fransiskus dan mengambil nama Antonius, yang diambil dari Santo Antonius dari Mesir. Ia ingin menjadi penyebar agama ke kaum Saracen (Muslim) pada masa itu. Namun, misinya sangat berisiko karena ia menyaksikan kembalinya lima martir Fransiskan yang kembali dari Maroko setelah mereka hampir dibunuh saat berkhotbah di sebuah masjid di Seville.
Meski begitu, Ordo Fransiskan memberi izin kepada Antonius untuk menjalankan misinya ke Maroko. Sayangnya, selama perjalanannya, Antonius jatuh sakit parah dan harus kembali ke Portugal. Kapal yang ia tumpangi terhantam badai besar dan akhirnya terdampar di Daerah Mediterania.
Bertemu dengan Santo Fransiskus Asisi
Setelah peristiwa tersebut, Antonius tiba di Asisi, tempat Santo Fransiskus tinggal bersama anggota ordonya. Meskipun kondisi kesehatannya kurang baik, Antonius memutuskan untuk tinggal di Italia agar lebih dekat dengan Santo Fransiskus. Ia bahkan menyembunyikan pengetahuan teologinya yang mendalam dan menawarkan diri untuk bekerja di dapur bersama para bruder.
Awalnya, Antonius dianggap sebagai orang yang hilang dan tidak diberi tugas apa pun. Oleh karena itu, ia meminta diajarkan cara hidup seorang biarawan.
Keberhasilan sebagai Guru dan Pembicara
Salah satu hal yang membuat Antonius terkenal adalah khotbah singkatnya pada tahun 1222. Setelah pertemuan antara Ordo Dominikan dan Fransiskan, mereka berkumpul untuk makan. Salah satu biarawan ditugaskan untuk menyampaikan khotbah singkat. Karena semua orang menghindar, Antonius ditunjuk untuk membicarakan hal-hal sederhana.
Awalnya, Antonius ragu, tetapi akhirnya ia mulai berbicara. Semangatnya berkobar kembali, dan khotbahnya mengesankan semua orang yang hadir. Setelah itu, kehidupan Antonius yang tenang menjadi sibuk kembali.
Fransiskus menugaskan Antonius ke Italia Utara untuk mengajar teologi di Bologna, Montpellier, dan Le Puy-en-Velay. Di sana, ia mengajarkan kasih Tuhan kepada semua orang, baik yang miskin maupun bangsawan, terutama kepada mereka yang jauh dari ajaran Katolik dan moralitas.
Mukjizat dan Fenomena
Ada beberapa kisah mukjizat yang terkait dengan Santo Antonius. Salah satunya adalah tentang seekor kuda yang menolak untuk makan selama tiga hari. Namun, kuda tersebut akhirnya mau makan setelah pakannya diberkati dan disuapi oleh Antonius.
Terdapat juga cerita tentang buku mazmur berharga milik Antonius yang dicuri oleh seorang novis. Pelaku tersebut lari meninggalkan komunitas Fransiskan. Antonius berdoa terus-menerus agar buku dan orang tersebut kembali, dan doanya dikabulkan. Cerita ini menjadikan Antonius sebagai pelindung barang-barang hilang.
Mukjizat terakhir yang dilaporkan adalah ketika khotbah Antonius tidak dihiraukan oleh orang-orang. Tiba-tiba, sekelompok ikan berkumpul dekatnya dan mendengarkan khotbahnya. Hal ini menunjukkan kekuatan imannya dan pesan yang ia sampaikan.