Surabaya (IMR) – Salah satu ikon wisata Surabaya, Jalan Tunjungan atau dikenal dengan sebutan “Tunjungan Romansa”, tengah menghadapi kondisi sulit pada Rabu (20/8/2025). Puluhan pemilik kafe dan restoran melakukan aksi protes dengan memasang poster bertuliskan “Save Tunjungan” dan “Satu Tunjuan, Satu Tunjungan”, serta memadamkan lampu pertokoan selama satu jam penuh.
Protes ini dipicu oleh kebijakan larangan parkir kendaraan di Tepi Jalan Umum (TJU) yang diberlakukan Pemerintah Kota Surabaya. Para pengusaha mengaku mengalami penurunan omset hingga 50 persen sejak aturan tersebut diterapkan.
Marketing Ludic Cafe Tunjungan, Novia, menuturkan banyak kursi kosong di kafenya menjadi bukti nyata bahwa usahanya terancam.
“Penurunan omset terjadi sejak 15 Juli, sejak awal ditetapkan (peraturan) itu. Kalau weekend 30 persen penurunan, kalau weekday hampir 50 persen,” ujarnya, Senin (18/8/2025).
Setidaknya 20 pemilik usaha kafe dan resto di Jalan Tunjungan telah menyuarakan keluhan serupa. Mereka berharap poster protes yang dipasang di sepanjang jalan bisa menarik perhatian pejabat pemerintah.
“Harapan kami, pemkot melihat poster-poster ini, poster yang telah kami pasang,” tambah Novia.
Hal senada disampaikan Maria, kasir Alltime Buns Tunjungan. Ia menyebut penurunan omset di tempatnya mencapai 40–50 persen. Menurutnya, aksi damai ini bukan hanya soal kerugian usaha, tetapi juga keluhan pengunjung yang kesulitan parkir.
“Parkir motor terdekat sering penuh, mobil-mobil juga susah cari tempat parkir. Para pelanggan yang datang jadi mengeluh, parkirku jauh, seperti itu,” ungkap Maria.
Di sisi lain, Kepala UPTD Parkir TJU Dishub Surabaya, Jeane Mariane Taroreh, menegaskan bahwa Pemkot Surabaya telah menyiapkan fasilitas parkir yang tersebar di beberapa titik.
“Kapasitas parkir di Kawasan Tunjungan Romansa ada di beberapa titik dan cukup tersebar. Untuk sementara kapasitas R4/mobil 490 unit dan kapasitas R2/motor 2.250 unit yang tersebar di enam titik. Data tersebut belum termasuk beberapa lokasi lain yang masih dalam pendataan,” jelas Jeane. [ram/beq]