Lebih dari apapun, Star Wars: Episode 1 – Ancaman Hantu adalah objek budaya yang menarik. Sudah 25 tahun sejak saya menonton film tersebut di bioskop, dan lebih dari satu dekade sejak terakhir kali saya menontonnya ulang (dalam upaya sia-sia untuk membantu istri Trekkie saya mengejar prekuelnya). Saya punya cukup waktu untuk memproses kekecewaan dan rasa malu awal memperkenalkan istri saya kepada Jar Jar Binks. Jadi ketika Disney mengumumkan akan membawa trilogi prekuelnya kembali ke bioskop, saya merasa pusing untuk mengunjunginya kembali untuk melihat bagaimana film terakhir George Lucas dibandingkan dengan gempuran Star Wars. media yang kami alami selama dekade terakhir. Dulu Ancaman Hantu seburuk yang kuingat? Ya dan tidak.
Membosankan tapi penuh imajinasi
Pada tahun 1999, saya tahu Episode 1 akan menjadi sedikit kerja keras segera setelah kita mencapai baris kedua dari pembukaan: “Perpajakan rute perdagangan ke sistem bintang terpencil sedang dalam perselisihan.” Benarkah, George? Inilah yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar Star Wars sejak tahun 1983-an Kembalinya Jedi? Selama pemutaran ulang ini, saya lebih tergelitik daripada kesal dengan banyaknya pilihan narasi yang membingungkan: Drama kosong dari blokade perdagangan; keputusan membingungkan untuk menjalin hubungan asmara antara seorang anak sungguhan dan seorang remaja yang lebih tua; dan memasukkan Jar Jar Binks untuk menenangkan anak-anak di tengah dialog yang sangat membosankan.
Seolah-olah Ancaman Hantu ditulis dan disutradarai oleh alien yang belum pernah menonton film, atau terlibat dalam aspek budaya pop apa pun, sejak awal tahun 80an. Pada saat yang sama, sudut pandang orang luar adalah bagian dari pesona film ini. Melihat masyarakat perlahan-lahan kehilangan kendali atas demokrasi idealis yang diambil alih oleh diktator yang haus kekuasaan adalah sebuah hal yang menyedihkan banyak untuk film fantasi dengan rating PG. Namun hal ini juga membuat dua prekuel pertama terasa menakutkan selain respons global terhadap 9/11.
Saat kita mencapai tahun 2005-an Balas dendam Sith, sindiran terhadap Undang-Undang Patriot George W. Bush dan Perang Global Melawan Teror sulit untuk dilewatkan. “Beginilah kebebasan mati, dengan tepuk tangan meriah,” kata Padme saat rekan-rekan Senatornya menyerahkan kekuasaan darurat kepada Palpatine, mengubah Kanselir Tertinggi Palpatine menjadi Kaisar, dan mengubah Republik Galaksi menjadi Kekaisaran Galaksi.
Selain intrik politik, Ancaman Hantu dipenuhi dengan banyak gambaran indah: istana Naboo yang subur dan kota akuatik Gungan; desain kapal dan senjata baru; dan, tentu saja, setiap pakaian yang dikenakan Putri Amidala. Alangkah baiknya jika visual-visual ini menyatu dengan narasi dengan lebih baik, tetapi kehadiran mereka memperjelas bahwa Lucas dikelilingi oleh talenta kelas dunia, seperti .
Ancaman Hantu juga melompat ke kehidupan dalam beberapa aksi set-piece. Tentu saja, mungkin perlombaan pod berlangsung terlalu lama, tetapi sensasi kecepatan, skala, dan suara bombastis di dalamnya tetap benar-benar mendebarkan. (Tim suara film tersebut — Gary Rydstrom, Tom Johnson, Shawn Murphy, dan John Midgley — dinominasikan untuk Oscar, namun kalah dari Matriks.)
Dan ya, keseluruhan pertarungan Duel Takdir masih benar-benar luar biasa. Tidak ada keraguan bahwa Ancaman Hantu akan menjadi film yang lebih kuat dengan dialog yang tidak terlalu kikuk dan lebih banyak pengembangan karakter yang ditunjukkan melalui aksi. Pada satu titik dalam pertarungan, semua peserta dipisahkan oleh penghalang laser. Qui-Gon Jinn bermeditasi, hampir sepenuhnya damai. Darth Maul berkeliaran seperti singa yang dikurung. Dan Obi-Wan Kenobi sangat ingin melanjutkan pertarungan, seperti siswa jagoan yang hanya ingin pamer. Urutan itu memberi tahu Anda lebih banyak tentang karakter-karakter itu daripada sisa dua jam filmnya.
Prekursor karakter digital yang ada di mana-mana
Meskipun saya tidak menyukai Jar Jar Binks selama pemutaran ulang ini, keberadaannya sebagai karakter CG sepenuhnya terasa lebih penting dari sebelumnya. Disuarakan oleh aktor dan komedian Ahmed Best, Jar Jar hancur total saat dirilis dan penerapannya jauh dari mulus. Namun ini juga pertama kalinya kami melihat pertunjukan yang menangkap gerakan diubah menjadi karakter yang terwujud sepenuhnya. Sekarang teknologi sudah begitu umum dalam film sehingga kita menganggapnya sebagai hal yang biasa.
“Kamu tidak bisa mendapatkan Gollum tanpa Jar Jar,” kata Best . “Anda tidak dapat memiliki Na’vi di ‘Avatar’ tanpa Jar Jar. Anda tidak dapat memiliki Thanos atau Hulk tanpa Jar Jar. Saya adalah sinyal untuk sisa bentuk seni ini, dan saya bangga dengan Jar Jar untuk itu, dan saya bangga menjadi bagian dari itu!”
Pada tahun 2017, Best menawarkan versi pemikirannya yang diperluas di thread Twitter (): “Jar Jar membantu menciptakan alur kerja, proses iterasi, dan uji lakmus untuk semua karakter CGI hingga hari ini. Pada beberapa hari, kode tersebut ditulis secara real-time saat saya bergerak. Menyangkal tempat Jar Jar dalam sejarah film berarti menyangkal ratusan dari para teknisi VFX, animator, penulis kode, dan produser atas rasa hormat mereka. Orang-orang seperti John Knoll, Rob Coleman, dan banyak orang lain yang bekerja dengan saya selama dua tahun setelah fotografi utama berakhir untuk mempersembahkan film ini kepada Anda.”
Sebuah kisah hebat yang terjebak dalam film yang buruk
Saya telah belajar cara terbaik untuk menonton Ancaman Hantu adalah dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang saya sukai dan mengganti banyak pilihan Lucas yang membingungkan dengan pemikiran saya sendiri. Kisah Anakin Skywalker yang dilahirkan melalui kekuatan Force dan menjadi Jedi’s Chosen One? Itu menarik! Menemukan Midi-chlorian untuk memberi orang skor kekuatan Jedi yang sebenarnya? Itu buruk, persetan denganmu! (Midichlorian secara teknis masih kanon, tetapi sebagian besar telah diabaikan di media Star Wars baru-baru ini.)
Kali ini, saya tidak bisa tidak membayangkan bagaimana pendongeng yang lebih alami dan energik akan menanganinya Ancaman Hantu. Tentunya mereka tidak akan membebani perselisihan perdagangan dan perpajakan. Seorang penulis yang lebih terampil, misalnya milik Andor Tony Gilroy, mungkin bisa menyimpulkan potensi kejatuhan Republik. Dan saya berani bertaruh kebanyakan orang tidak akan menyia-nyiakan Obi-Wan Ewan McGregor dengan menjauhkannya dari layar selama satu jam, sementara orang lain melakukan petualangan balap pod. (Sungguh menyenangkan jika dia menghabiskan lebih banyak waktu dengan Anakin!)
Saya masih belum melihatnya, tetapi keputusannya untuk memulai di tengah pertarungan lightsaber klimaks Phantom Menace masuk akal. Begitu banyak Episode 1 terasa sangat berlebihan ketika kisah nyata Anakin Skywalker adalah tentang jatuh cinta, tergoda oleh Sisi Gelap dan akhirnya mengkhianati tuannya.
