InfoMalangRaya.com—Seorang mantan prajurit ‘Israel” yang ditugaskan berperang di Jalur Gaza mengadu ke Parlemen (Knesset) setelah gangguan jiwa yang dialaminya saat ini.
Pria yang pernah diterjunkan pada perang Gaza sebelumnya ini mengaku masih dan trauma berkepanjangan. Ia mengaku terus dibayangi senjata RPG para pejuang Palestina, bahkan bau mayat korban perang.
Avichai Levy, mantan tentara #Israel trauma dg ‘Neraka Gaza’ di perang sebelumnya ngadu ke parlemen/Knesset;Kupukuli istriku tiap hariAku bahkan ngompol tiap malam krn takutKubayangkan RPG menembus kepalaku Aku mencium bau mayatDimana kamu? Aku bangkrut, banyak hutang pic.twitter.com/m9zBqmOCxL— InfoMalangRaya.com (@hidcom) December 24, 2023
“Saya mencium bau mayat, saya mengumpulkan yang terluka dengan tangan saya,” kata Avihai Levi, dalam sebuah video pendek yang viral di media sosial baru-baru ini.
Sebelumnya, Avihai Levi yang pernah bertugas dalam perang sebelumnya di Gaza, memberikan pidato di Knesset hari Selasa, merinci gejala-gejala yang disebabkan oleh trauma mental yang dideritanya selama bertugas.
Dia mengadu, saat ini hidup dalam ketakutan secara terus-menerus, mengalami teror setiap malam, dan sangat bergantung pada konsumsi alkohol untuk mengatasi kenangan traumatis.
“Ini istriku, aku hampir membunuhnya beberapa kali dengan tanganku beberapa tahun terakhir,” ujarnya dengan nada marah.
Ia juga mengaku setiap malam ia terpaksa ngompol di celana. “Saya ngompol di celana setiap malam hari karena takut,” ujarnya. “Saya tidak bisa tidur jika saya tidak minum sebotol alkohol setiap hari,” tambah dia lagi.
Avihai Levi, yang didampingi istri mangaku sudah meminta bantuan kepada pihak parlemen karena saat ini terlilit hutang dan hidupnya benar-benar bangkut. “Saya sudah menunggu pinjaman selama satu setengah tahun. Mengapa saya harus menyatakan bangkrut? Saya telah memohon kepada Anda selama satu setengah tahun untuk mendapatkan pinjaman agar saya tidak menyatakan bangkrut,” katanya.
“Mengapa kalian tidak bertanggung jawab dan mengeluarkan saya dari sampah yang kita tinggali ini?,” katanya yang mengaku sedang terlilit hutang di bank melebihi 800 ribu Shekel (setara Rp. 3,430 miliar).
“Saya mengalami cedera kepala akibat dan RPG. Saya berbicara kepada kalian seolah-olah RPG menghantamku. Aku ngompol di tubuhku, paham? Dan kalian berbicara tentang orang-orang lemah.”
Levi menyampaikan komentar tersebut selama pertemuan dengan Komite Perburuhan dan Kesejahteraan Knesset, di mana perwakilan Divisi Rehabilitasi Kementerian Pertahanan mengatakan kepada anggota parlemen bahwa departemennya tidak akan mampu menangani pasien baru akibat perang saat ini.
Divisi Rehabilitasi juga mengaku bahwa pihak kementerian telah gagal menetapkan departemen terpisah untuk pengobatan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) para tentara Zionis yang ditugaskan di medan perang Gaza.
Menurut News1 Israel, sejak agresi militernya ke Gaza, terdapat 2.816 pasien baru di bagian rehabilitasi. 91% di antaranya tergolong luka ringan, 6% luka sedang, dan 3% luka parah
Kepala Divisi Rehabilitasi Luria setuju bahwa Divisi Rehabilitasi dengan sumber dayanya saat ini tidak dapat memberikan jawaban terhadap semua yang terluka dan sebanyak 60.000 anggota IDF yang cacat.
Selain itu, karena kebutuhan perang, divisi tersebut meminta penambahan 150 standar tambahan. “Jika kami tidak mendapatkan sumber daya dan standar tambahan, kami tidak akan mampu mengurus semua orang,” ujar Luria.
Sementara Ketua Organisasi Penyandang Disabilitas IDF Idan Kleiman mengatakan,ada sebanyak 10 ribu tentara Israel yang mengalami trauma akibat pertempuran melebih 7-8 jam.
“Kami memperkirakan setidaknya 10.000 pasca-trauma terluka, selain 5.000 orang yang mengalami luka fisik Dan kita harus berinvestasi dalam kegiatan pencegahan.Hari ini kita bekerja sama erat dengan Divisi Rehabilitasi dan IDF dan membantu yang terluka dengan apa yang diperlukan. Rumah sakit segera memulangkan orang-orang karena banyaknya korban luka dan orang-orang tidak boleh dibiarkan begitu saja,” katanya dikutip laman News1.*